Pernah dengar istilah Crab mentality? Ya, istilah tersebut sepertinya masih cukup asing di telinga orang awam. Saya sendiri baru mendengar kata crab mentality sekitar 2 Minggu yang lalu, saat dosen saya membagikan pelajaran tentang istilah tersebut. Karena penasaran, akhirnya saya mencari informasi yang lebih detail mengenai crab mentality.
Crab mentality sendiri bila diartikan secara harfiah memiliki arti mentalitas kepiting. Melansir Psychology Today, istilah crab mentality ternyata diambil berdasarkan perilaku sekelompok kepiting yang ditempatkan dalam suatu ember yang sama.
Diketahui, apabila ada salah satu kepiting dari kelompok tersebut yang mencoba melarikan diri dari ember, maka kepiting lain akan menariknya kembali ke bawah. Jadi, selamanya tidak akan ada kepiting yang pernah keluar dari ember karena mentalitas yang mereka miliki tersebut.
Istilah mentalitas kepiting menjadi sangat populer belakangan hingga dijadikan sebuah teori, sebab mentalitas itu nyatanya sangat relevan ketika mengacu pada perilaku manusia di zaman sekarang ini.
Ya, crab mentality seakan melambangkan sifat manusia yang kian individualis dan mulai kehilangan simpati serta empati terhadap sesama manusia. Hal itu dibuktikan dari beberapa gejala crab mentality yang condong ke arah individualisme. Adapun gejala crab mentality antara lain:
1. Iri Hati dan Gampang Cemburu
Mari kita merefleksikan diri sejenak, apakah kita termasuk orang-orang yang iri hati dan gampang cemburu akan kesuksesan orang lain? Bila iya, bisa jadi justru kitalah yang merupakan orang-orang dengan crab mentality tersebut.
Ya, perilaku iri hati dan gampang cemburu sejatinya sangat berbahaya bagi manusia. Tidak hanya menghalangi orang lain untuk maju, perilaku tersebut juga menghambat kita pribadi untuk maju. Hal itu karena kita akan menjadi terfokus untuk menjatuhkan kompetitor, ketimbang meningkatkan kualitas diri sendiri.
Orang-orang dengan crab mentality ini sebenarnya ada di mana-mana. Di sekolah misalnya, saking inginnya juara 1, ada murid yang tega menyabotase PR murid lain agar nilai saingannya jatuh.
Saking relevannya, adegan sabotase PR murid lain ini seringkali dijadikan cerita dalam film, baik film Indonesia, Barat, Korea, Jepang, dan banyak negara lainnya yang menggunakan plot serupa.
2. Kecenderungan Menyalahkan Orang Lain
Bak efek domino, sikap iri hati dan cemburu yang dimiliki orang-orang dengan crab mentality, membuat mereka cenderung menyalahkan orang lain atas suatu kegagalan. Padahal, tak jarang kegagalan tersebut adalah kesalahan bersama.
Kecenderungan orang dengan crab mentality "melemparkan" kesalahan pada orang lain tujuannya adalah agar mereka dapat terhindar dari tanggung jawab serta mencari pembenaran terhadap diri sendiri.
Contoh nyata dari gejala ini adalah ketika ada salah satu kolega dari tante saya yang didiagnosa positif Covid-19, namun enggan melakukan karantina mandiri dan malah bepergian seperti biasa layaknya tak terinfeksi virus.