Lihat ke Halaman Asli

Pragmatisme Etika Pendidikan

Diperbarui: 17 Februari 2024   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Oleh,

DR. Ahmad Afif, S.Pd, M.E.

"Pada dasarnya, pendidikan merupakan investasi masa depan".

Quotes ini merupakan kata bijak dari jawaban atas fenomena pendidikan sekarang. Bukan hanya diartikan investasi yang bernilai saja, namun perlu edit dalam mengarungi nilai kehidupan untuk mengisinya. Kini, pendidikan diartikan sebagai hal yang materialistis, artinya bahwa investasi jangka panjang lebih dipahami dengan unsur yang lebih kompleks yaitu; antara nilai yang bisa diuangkan dengan intangible asset. 

Tidak ayal, banyak sekali isu yang mengatasnamakan pendidikan, namun syarat dengan nilai materialistis. Sekolah, kini banyak tuntutan kepada para siswa untuk memenuhi kewajibannya. Begitupun pada jenjang perguruan tinggi. Baru-baru ini,  kasus Institut Teknologi Bandung (ITB) dicap sebagai institut yang mengaitkan pragmatisme ini di ranah Pendidikan, walaupun sebenarnya tidak demikian. ITB berani secara terang-terangan mengarahkan sejumlah mahasiswanya untuk membayar UKT dengan jasa pinjol. Sebut saja Danacita, paradigma ini harus dikembalikan dengan nilai esensi pendidikan sebagai investasi masa depan yang bukan hanya dimulai secara materialistis, namun dimaknai sebagai value added dalam mengarungi samudra kehidupan anak bangsa di kemudian hari.

detik.com

ITB mengklarifikasi tentang pembayaran UKT mahasiswa menggunakan jasa pinjaman online. Penegasannya bahwa dana tersebut merupakan pinajaman khusus pendidikan dan langsung ditransfer ke kampus serta harus ada izin orang tua mahasiswa. 31/1/2024.

Republik ini harus kembali kepada masa di mana Ki Hajar Dewantara mengeluarkan semangat "ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa, Tut Wuri Handayani". Esensi pendidikan sesungguhnya yang di depan memberikan contoh, dan yang diberikan contoh  harus meniru. Sebaliknya, ketika yang di depan tidak memberikan contoh yang kurang relevan, otomatis yang diberikan contoh akan bertindak sesuai dengan contohnya tersebut.

commons wikimedia

Tokoh Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline