Lihat ke Halaman Asli

Kasus Terkait Krisis Moral

Diperbarui: 30 Juni 2021   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buruknya Kasus Terkait Krisis Moral (unsplash/freestocks)

Menurut penulis, Pada dasarnya moral merupakan suatu aturan yang mengatur tindakan-tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh setiap manusia. 

Kenapa moral atau akhlak itu diperlukan? Jawabannya adalah agar manusia tidak melakukan tindakan yang menyimpang yang dapat merugikan orang lain. Pada artikel ini saya akan membahas beberapa kasus yang berkaitan dengan rendahnya moral yang dimiliki seseorang.

1.Kasus guru yang disawer oleh muridnya

Yang pertama merupakan kasus dimana murid menyawer guru mereka sendiri. Pada kasus ini sudah terlihat jelas bahwa para murid tersebut tidak memiliki ajaran moral yang cukup. Mereka sebagai murid mungkin melakukan hal biasa, tetapi secara moral hal ini sangatlah tidak terpuji. sikap murid tersebut menggambarkan bahwa para murid tersebut sangat tidak menghormati dan menghargai gurunya. 

Pertama hal ini mungkin terjadi karena kurang tegasnya pihak guru dan sekolah dalam mengatur murid-muridnya sehingga para murid tersebut berani melakukan hal-hal tersebut. Yang kedua, rendahnya moral murid-murid tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan atau pengajaran yang diberikan oleh orang tuanya sehingga para murid tersebut tidak mengetahui apakah tindakan yang mereka lakukan baik atau buruk.

Solusi yang baik untuk permasalahan ini adalah pihak sekolah memperketat peraturan yang mereka miliki dan memberikan hukuman yang sangat tegas pada murid yang melanggar peraturan-peraturan sekolah tersebut agar para murid yang melanggar mendapatkan efek jera. 

Dari pihak orang tua murid seharusnya juga memberitahu dan mengajarkan anak-anak mereka agar mereka mengerti perbuatan mereka baik atau buruk, layak atau tidak, merugikan atau mengganggu orang lain atau tidak. jika mereka menyadari perbuatan mereka maka mereka akan menghindari melakukan yang tidak terpuji perbuatan tersebut.

2. Kasus Murid melawan guru saat ditegur

Yang kedua merupakan kasus dimana seorang guru yang menegur muridnya yang sedang merokok dikelas tetapi murid tersebut tidak terima dan malah melawan dan bahkan mencekik gurunya. kasus ini juga merupakan kasus dimana sang murid tidak memiliki moral dan bertindak hanya berdasarkan keinginannya sendiri. 

Tindakan murid ini sangat tidak bermoral, murid ini tidak hanya melawan orang yang lebih tua darinya tetapi ia juga tidak mau menerima kesalahan yang dia perbuat. 

Hal ini terjadi karena rendahnya didikan moral yang dimiliki oleh sang murid. Seharusnya pihak orang tua memberikan pembelajaran moral kepada murid sejak dini agar tidak bertindak sesuai keinginan dirinya sendiri. 

Pada kasus ini terlihat juga bahwa murid tersebut tidak memiliki nilai tanggung jawab yang merupakan salah satu nilai yang menyusun moral. Murid ini tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang telah dirinya perbuat yaitu merokok dalam kelas.

Solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk masalah ini adalah memberi murid tersebut pembinaan tentang moral agar siswa tersebut dapat mengerti apakah perbuatannya tersebut baik atau buruk. 

Jika murid atau siswa tersebut tidak mengerti atau memiliki moral maka siswa tersebut akan tetap melakukan hal tersebut terus menerus. Seharusnya murid ini mendapat sanksi dan hukuman tegas dari pihak yang berwajib atas semua tindakannya.

Kesimpulannya, Seharusnya sebagai manusia kita memiliki moral yang tinggi karena itulah yang membuat manusia memiliki derajat lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk lain yang ada di bumi. 

Tidak penting apakah seseorang tersebut memiliki akal dan kepintaran yang tinggi jika orang tersebut tidak memiliki moral maka kepintarannya pun dapat digunakan untuk sesuatu yang dapat merugikan orang lain maupun negaranya sendiri. 

Dengan adanya moral yang ditanamkan pada setiap individu maka akan manusia akan saling menghargai dan menghormati satu sama lain dengan begitu akan tercipta keselarasan atau keharmonisan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline