Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Hidup Disiplin dan Saling Menghargai Sesama dalam Komunitas SMAK Giovanni Kupang

Diperbarui: 18 Juli 2024   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Romo Kepala SMAK Giovanni saat memberikan arahan pagi hari. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi.

PENTINGNYA HIDUP DISIPLIN DAN SALING MENGHARGAI

SESAMA DALAM KOMUNITAS SMAK GIOVANNI Kupang

Kamis, 18 Juli 2024, tepatnya di lapangan upacara SMA Katolik, para peserta didik Givans (sebutan untuk siswa/i SMAK Giovanni) melaksanakan apel pagi. Apel pagi ini, biasanya, terjadi tepat pada pukul 06.45 WITA pagi. Romo Stefanus Mau, Pr pada pagi hari ini memberikan arahan kepada seluruh peserta didik, sebelum melakukan aktivitas KBM secara normal.

Dalam kesempatan itu, Romo secara tegas menyampaikan bahwa hidup disiplin merupakan pijakan awal menuju pribadi yang berkarakter. "Seorang peserta didik harus mampu memanejemen waktunya dengan baik, agar segala aktivitas tidak terhambat", demikian kata Romo Kepala Sekolah dalam penyampaiannya di pagi hari. Disiplin, satu kata yang gampang digaungkan oleh siapa saja, namun sulit dijalankan secara konsisten oleh setiap pribadi. 

Disiplin haruslah tumbuh dan berakar dari dalam diri. Membuat janji pada diri sendiri merupakan pembaharuan dari hari ke hari untuk berubah setiap saatnya. "Tidaklah etis jika kita datang terlambat. Datang terlambat menunjukkan mental diri yang buruk dan tak berkarakter. Untuk itu, pentinglah bagi diri anda untuk mengatur waktu sebaik-baik mungkin agar menghindari keterlambatan," lanjut Romo Kepala Sekolah.

Suasana pagi hari mendengarkan arahan pagi. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi.

Lebih jauh dari itu, dalam arahannya, Romo menghimbau juga agar para peserta didik hidup saling menghargai. Artinya bahwa tidak ada penindasan satu sama lain. Dengan kata lain "mem-bully" sesama harus dihindari. Hidup di dunia dewasa ini, pentinglah bagi para peserta didik untuk "respect each others". Inilah bara api yang harus terus dinyalakan anak-anak milenial. Tahu menghargai sesama sudah mencerminkan diri yang menghargai sesama manusia yang adalah citra Allah. 

Didiklah hatimu agar tidak berbangga diri, dan didiklah matamu agar tidak memandang rendah siapa pun, sebab siapa pun bisa menjadi apa pun. So, stay enthusiastic and humble. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline