Lihat ke Halaman Asli

Menjadi OMK Milenial yang Pandai Bermedsos di Tengah Masyarakat

Diperbarui: 10 Mei 2024   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: Suasana gembira Fr. Iren dan para OMK setelah sharing bersama. Sumber Gambar: Dokumentasi pribadi.

MENJADI OMK MILENIAL YANG PANDAI BER-MEDSOS DI TENGAH MASYARAKAT 

Oleh: Laura Latif (OMK Paroki St. Simon Petrus-Tarus)


Kegiatan sharing bersama OMK (Orang Muda Katolik) KUB Sta. Maria Inviolatas-Paroki Santo Simon Petrus Tarus merupakan realisasi dari weekend para Frater Seminari Tinggi Santo Mikhael, Penfui Kupang. Kegiatan sharing bersama ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari seluruh anggota OMK Kub Inviolata. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 04 Mei 2024.

Kegiatan sharing bersama ini berbasiskan pada tema "Mau Pandai Ber-Medsos ko? Belajar dari Rasul Paulus dalam Galatia 5:16-26" yang dipandu oleh Frater Irenius Boko.

Sebelum masuk pada sharing, Frater Irenius Boko sebagai pemimpin dari kegiatan sharing bersama itu, mengulas terlebih dahulu terkait tema. Dalam pemaparan materi, Frater Irenius Boko menegaskan bahwa dalam ber-medsos kita mesti belajar dari Rasul Paulus. Dengan bertolak dari status quo, Frater Irenius memaparkan bahwa terdapat banyak dampak positif dan dampak negatif dari media sosial itu sendiri. Dampak positifnya yakni; memperoleh informasi secara cepat, bisa komunikasi secara online tidak dibatasi oleh waktu dan jarak, bisa berbelanja dan berbisnis secara online (tiktok shop), dan masih banyak lagi. Selain dampak positif ada pula dampak negatif di antaranya; dapat menyebabkan stres, depresi, harga diri rendah, ide bunuh diri, membuka peluang untuk bullyng dan troling, membuat ketagihan, menjadikan medsos sebagai pusat kehidupan, membuat orang doa di status dan lain sebagainya.

Oleh karena begitu banyak dampak negatif, maka jalan idealnya yakni menggunakan medsos secara proporsional, secara rasional, dan jangan menguatamakan afeksi dalam ber-medsos.

Lebih lanjut, Frater Irenius, menegaskan bahwa kegiatan ber-medsos bukan pusat kehidupan. Pusat kehidupan orang beriman Kristiani adalah Ekaristi. "Sebagai OMK kita mesti belajar untuk tidak menjadikan kegiatan bermedsos sebagai pusat dari kehidupan", ujarnya.

Buah-buah Roh yakni; Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetian, Kelemah lembutan, Penguasaan diri. "Kita sebagai OMK diajar secara khusus oleh Rasul Paulus untuk hidup dalam buah-buah Roh, menyebarkan spirit buah-buah Roh dalam bermedsos. Jangan menyebarkan apa yang menjadi perbuatan daging yakni; kecemaran, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, roh pemicah, dan masih banyak lagi. Dalam konten-konten dan status, yang ditampilkan harus berbasiskan pada kasih dan kebaikan", tegas Fr Irenius.

Usai pemaparan atau ulasan tema dri Fr Irenius, dilanjutkan dengan sharing bersama oleh OMK KUB sta Maria Inviolata. Para OMK diberikan kesempatan untuk bertanya. Antusiasme orang muda terlihat jelas dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan berbagi pengalaman hidup yang kemudian dijawab semua pertanyaan oleh Frater Irenius  dengan baik.

Gambar 2: Pemaparan materi, sekaligus sharing. Sumber Gambar: DOkumentasi Pribadi.

Seluruh OMK senang dan merasa sangat bermanfaat dengan adanya kegiatan ini yang mana para OMK mendapat pengetahuan baru  bagaimana menggunakan medsos dengan baik dan benar di era digital ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline