Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Puisi: Gerimis

Diperbarui: 28 Februari 2024   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi.

GERIMIS

Awalnya hanyalah gerimis. Gerimis itu datang mengundang rindu,

kemudian meminjam sepi dan akhirnya menghilang bersama tawa yang rapuh.

"Kawan, kemarilah dan berteduh.

Mungkin kau terlalu lama menyimpan lukamu sendiri.

Sampai kapan kau berpura-pura tegar? 

Rintik hari ini adalah janji kemarin yang kini asing,

kini kau telah menjadi pelangi yang beda di hujan yang sama malam ini"

Penfui, 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline