Lihat ke Halaman Asli

Credit Union Antara Koperasi dan Bank

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu sore beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada seorang anggota Credit Union Bererod Kampung Sawah (CUBKS), apa yang membuat anda memilih menjadi anggota dan menyimpan uang anda di CUBKS? Dengan dialek Betawi Kampung Sawah yang kental Dia menjawab dengan santainya, “Lha..., pan di Bererod kita diajarin pegimana ngelola duit.” Ujar Bu Yeti, yang sebelumnya bekerja sebagai pedagang sayur gerobak keliling bersama suami, yang kini menyerahkan jualan sayur sepenuhnya kepada sang suami. Dan beliau sendiri saat ini menjadi garda depan micro finance CUBKS. “Kenapa nggak nabung di bank aja?” tanya saya lagi. “Di bank kita kagak pernah dikasihtahu apa aja keuntungannya nabung di situ, kalau di CUBKS kan kita nabung pasti ada untungnya. Kagak dipajakin, kagak ada biaya administrasi, pokoknya untunglah nabung di CUBKS”. Di CUBKS anggota yang adalah pemilik lembaga mempunyai kewajiban setiap bulan untuk menyimpan di simpanan wajib (saham), sama untuk semua anggota,  juga anggota dapat menyimpan di berbagai produk simpanan lainnya seperti simpanan bunga harian, simpanan sukarela berjangka, simpanan pendidikan.

Selain meningkatkan simpanan, keuntungan lain sebagai anggota juga dapat dinikmati, salah satunya pinjaman. Anggota tidak begitu saja dapat meminjam di CUBKS. Sebelum meminjam setiap anggota di CUBKS senantiasa diarahkan untuk menyimpan.  Dengan menabung orientasi anggota yang tadinya hanya ingin meminjam disadarkan bahwa menabung atau menyimpan jauh lebih penting dari meminjam.  Dari sinilah mulai muncul kesadaran baru bahwa ukuran kesejahteraan itu bukan dari berapa besar pinjaman anggota melainkan dari berapa besar jumlah simpanan atau tabungannya di CUBKS. Juga muncul kesadaran baru lainnya yakni terciptanya kebiasaan menabung. “Sejak menjadi anggota di CUBKS saya jadi punya kebiasaan menabung dan memperoleh manfaat langsung dari berbagai balas jasa oleh CUBKS.” Ujar Yeti lebih lanjut yang memiliki penghasilan dari CU 6 juta rupiah per bulan sebagai aktifis micro finance CUBKS. Bagi Yeti menabung atau menyimpan di CUBKS banyak manfaatnya.

Keuntungan Menjadi Anggota CUBKS

7 Juli 2012 CUBKS genap berusia 6 tahun, masih sangat muda memang. Kehadiran CUBKS di Kampung Sawah di pinggiran ibukota sedikitnya memberi warna lain bagaimana membangun ekonomi komunitas masyarakat Kampung Sawah khususnya di Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Muncul pertanyaan, apa yang membedakan credit union (CU) dengan lembaga keuangan lainnya seperti koperasi pada umumnya dan bank. CU adalah lembaga keuangan milik masyarakat yang bercirikan koperasi, bank dan asuransi yang kehadirannya harus mampu mengubah pola pikir masyarakat menuju kesejahteraan bersama. Pola pikir ini dibangun melalui pendidikan. Pendidikan menjadi nafas dan jantung CU.

Apakah CUBKS sebagai sebuah lembaga keuangan memiliki tiga ciri tadi? CUBKS berciri koperasi, semua anggota adalah pemilik CUBKS, saham semua anggota sama. Sebagai pemilik, anggotalah yang menentukan arah dasar CUBKS ke depan melalui mekanisme rapat anggota.  CUBKS berciri bank, ada produk-produk simpanan dan pinjaman yang dapat dimanfaatkan oleh anggota. Ada simpanan bunga harian, simpanan berjangka dan masih banyak lagi simpanan lainnya. Juga melayani berbagai produk pinjaman. Ciri yang ketiga, CUBKS berciri asuransi, ada jaminan terhadap simpanan dan pinjaman anggota. Juga ada dana Solidaritas Duka Cita Anggota (solduta) yang diberikan kepada ahli waris anggota yang meninggal. Dan tidak ketinggalan, ada juga jasa solidaritas kesehatan (solkes) yang diberikan pada anggota yang dirawat inap di rumah sakit.

CUBKS juga membrikan keuntungan lain pada anggota berupa: dividen yang dibagikan kepada anggota berupa balas jasa simpanan saham berdasarkan persentase yang sudah ditentukan bersama di Pola Kebijakan yang disesuaikan dengan bulan saham anggota. Selain dividen tadi ada juga sisa hasil usaha (SHU), keuntungan CUBKS selama satu tahun buku, di luar dividen, yang dibagikan pada anggota sebesar 25% dari keuntungan yang disesuaikan dengan bulan saham anggota. Keuntungan lain lagi yang diterima anggota adalah balas jasa pinjaman (BJP), yakni keuntungan yang diterima oleh anggota yang meminjam, sebesar 2,5% dari bunga pinjaman anggota yang meminjam dikembalikan lagi kepada anggota.

Selain tiga keuntungan di atas, ada satu keuntungan lain yang yang dirasakan oleh anggota secara langsung yaitu balas jasa simpanan (BJS). Setiap produk simpanan di CUBKS anggota mendapat manfaat langsung berupa BJS atau bunga. BJS/bunga dapat dilihat dari buku simpanan yang setiap jam kerja dapat dicetak di kantor CUBKS.

Kepercayaan Masayarakat

CUBKS semakin mendapat kepercayaan masyarakat, aset terus meningkat, di tahun ke-6 perjalanan telah mencapai aset 10 milyar rupiah. Ini suatu prestasi tersendiri. Prestasi yang diukir karena kepercayaan. Kepercayaan adalah modal utama seluruh insan CUBKS. Dari sebuah kantor yang hampir selama 6 tahun “menumpang” kini telah memiliki gedung sendiri 2 lantai. Itulah salah satu bukti kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap CUBKS. Upaya ini tidak terlepas dari jerih payah para komisioner (pengurus & pengawas) dan pengelola atau menejemen yang menerapkan sistem menejemen terbuka tapi tidak buka-bukaan. Di mana perkembangan CUBKS setiap bulannya yang dituangkan dalam Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB) setiap bulannya dapat diminta oleh anggota.

Cita-cita besar seluruh insan CUBKS saat ini adalah memerangi rentenir berkedok bank keliling. Banyak anggota masyarakat yang terjebak pada persoalan bank keliling/rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Mensiasati kondisi ini, CUBKS berusaha memberikan solusi dengan cara memberikan pinjaman lunak kepada para pelaku usaha kecil, supir angkot dan tukang ojek. Pinjaman dibayarkan setiap hari. Produk ini dikenal dengan nama Produk Inovasi Kredit Mikro – Pinjaman Harian (PIKM-PH). Di tahun 2012 ini saja CUBKS sudah mengucurkan dana untuk PIKM sebesar 4 milyar. Pinjaman yang dikucurkan variatif mulai dari 500 ribu hingga 4 juta rupiah dengan tingkat suku bunga 3% per bulan dan tenor maksimum 3 bulan. Perlahan tapi pasti, para rentenir dengan kedok bank keliling yang memberi bunga sampai 15% per bulan mulai tersingkir.

Mari sukses bersama CUBKS. Salam CU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline