Lihat ke Halaman Asli

Pancasila dengan Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia

Diperbarui: 24 Mei 2019   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagian besar masyarakat di Indonesia mengalami masalah pada kesenjangan sosial ekonomi. Kesenjangan sosial ekonomi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat berdampak pada Negara Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan gap antara masyarakat yang memiliki ekonomi tinggi, menengah dan bawah. 

Sehingga tidak heran jika di Negara Indonesia orang-orang akan memandang ekonomi dibandingkan dengan kepribadian yang baik dari orang tersebut. Sikap toleransi antara satu orang dengan lainnya juga berkurang dikarenakan karena adanya kesenjangan sosial ekonomi yang tinggi. Terkadang masyarakat Indonesia memiliki pola pikir yang salah karena memandang orang dari tingkat ekonominya.

Orang-orang yang memiliki ekonomi tinggi terkadang juga memperdebatkan masalah Agama atau ras. Di mana hal tersebut membuat dampak yang lebih buruk untuk Bangsa Indonesia sendiri. 

Para pejabat negara juga terkadang menghiraukan permasalah ini dan menganggap remeh. Sehingga dampak dari tidak pedulinya setiap orang membuat Negara Indonesia semakin terlihat adanya gap antara ekonomi tinggi dan rendah. 

Kemudian apa yang bisa dilakukan pejabat negara jika kebanyakan dari mereka mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk perbaikan Bangsa Indonesia itu sendiri. Pemerintah di Indonesia juga tidak memiliki kesadaran bahwa masalah ini sangat mengganggu Negara Indonesia. Seakan-akan uang dapat membeli semuanya termasuk harga diri seseorang yang memiliki ekonomi rendah.

Sebagai seorang mahasiswa yang memahami nilai-nilai pancasila terutama pada sila kelima yang bunyinya "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Bangsa Indonesia". Hal ini tentu saja tidak berjalan sesuai dengan realita yang ada dan merasa bahwa para pejabat Bangsa Indonesia masih kurang tegas untuk menangani masalah ini. Masih banyak korupsi yang tidak tahu sampai kapan hal tersebut akan berakhir. 

Kembali lagi kepada sikap individu yang merasa tidak puas akan harta dan tahtanya sehingga mengikuti arus dunia yang semakin tidak berujung. Maka perlu adanya tindakan tegas dan hal konkrit yang harus segera diterapkan untuk membantu masyarakat Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline