Sobat Minilemoners, pada hari yang cerah Slamet dan Ucup Minilemon berada di Kota Jogja. Di kota ini mereka berdua bakal mengunjungi salah satu Museum Peradaban Jawa yang berteknologi kekinian.
"Met, kita jadi berkunjung ke Museum History of Java, kan? tanya Ucup kepada Slamt.
"Yaa..jadi donk, Cup! Kata Gus ku, aku mesti banyak belajar, terutama tentang sejarah peradaban Islam di Jawa!"
"Ohh kalau aku pingin coba teknologi Augmented Reality. Sudah download dari Playstore nihh app nya, namanya History of Java AR. Coba kamu download juga, Met!"
Wahh,,, ternyata Ucup sangat kepo pada teknologi Augmented Reality (disingkat AR) di Museum History of Java. Semua informasi tentang Museum ini ada di media social instagram, youtube, dan Tiktok. Kemudian Ucup mendownload aplikasi History of Java AR lewat ponsel android. Namun sayang aplikasi itu hanya berfungsi di ruang Museum saja.
Beberapa hari kemudian Slamet dan Ucup berangkat dari Kampung Minilemon. Akhirnya mereka sampai di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon, Bantul. Museum History of Java sudah berdiri disana sejak 2018. Di halaman parkir rest area terdapat sebentuk Piramid menjulang tinggi.
Setelah memasuki pintu Museum, Ucup dan Slamet Minilemon langsung diajak nonton film Purbakala Jawa, di Ruang Teater Museum. Setelah itu Guide Museum berkata jika teknologi Augmented Reality terpasang pada seluruh lorong di ruang koleksi. Bahkan nanti ada sosok Sultan Agung yang seakan-akan lompat keluar dari gambar! Alhasil Ucup yang suka banget sama teknologi unik sudah gak sabar lagi mencobanya. Dia pernah melihat di medsos pengunjung lain berfoto dengan AR ini!
Setelah menonton, pengunjung Minilemon lanjut berkeliling ruang koleksi. Banyak benda-benda bersejarah dari jaman purbakala Jawa, kerajaan Hindu-Buddha, penyebaran Islam di Jawa oleh Wali Songo, hingga kerajaan Mataram Islam. Terutama sejarah terbentuknya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.