Lihat ke Halaman Asli

Kala Pria Matahari Merantau Code

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429410203610113588

[caption id="attachment_411108" align="aligncenter" width="300" caption="dok.pribadi"][/caption]

Untuk Y.B. Mangunwijaya;

Pada suatu pagi ada matahari

yang berjumpa dengan  jiwa-jiwa tanpa lentera

#

merapat dan meratap gubug-gubug sunyi

wajah-wajah berkelabu awan lara

menanti matahari, semata hati Mangunwijaya

kembara cahaya kecil menyusur jalan raya,

pada jembatan orang melintas-lintas

menurun jembatan orang terhempas-hempas

#

Adalah pria matahari bermata suluh amanat

membasuh diri dengan banyu keruh

banyu pencuci berpuluh alas kaki lusuh

Ia pun tidur dalam renjana purnama

demi kibas-kibas duka durjana...

#

Demikian risalah matahari semata nurani

Mangunwijaya...

menjadi biduk hunian reyot pinggir Kali Besar,

berpagar senyap jelata risau

mengekalkan masa huni pesisir Kali Besar itu

olehnya gubug temaram menembok keras dan nyala

tiada kata tunduk digegarkan tangan besi

lalu pintu-pintu nyanyi jiwa, merupa kehendak merdeka…

lalu kembara cahaya kecil bocah-bocah Kali Code…

menjadi buku. menjadi bahasa. menjadi ilmu.

#

dan manakala matahari dibenam petang

wajah-wajah merunduk sendu

burung rantau pun bermunajat gamang

sbab kala sayap-sayap meronda nilam senja

berpulanglah Ia pada keabadian;

“Adalah dirimu Pria Matahari,

yang mengoyak sekat-sekat pengadu

yang memanusiakan manusia

…Y.B. Mangunwijaya….”



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline