Lihat ke Halaman Asli

Terjadinya Banjir Lahar Dingin Akibat Erupsi Gunung Marapi

Diperbarui: 22 Mei 2024   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banjir lahar dingin terjadi di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat. Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total.

Aliran lahar dingin juga terpantau merusak sawah dan pekarangan warga serta memutus akses jalan hingga beberapa kendaraan ikut terjebak. Banjir lahar dingin juga terjadi pada Desember lalu di sekitar kawasan yang sama.

Pada saat itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah,memperingatkan bahwa banjir lahar dingin dapat menghantam masyarakat yang tinggal di sekitar 23 sungai yang berhulu di Gunung Marapi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat mengatakan telah membuat pemetaan potensi banjir lahar dingin pasca peristiwa Desember lalu.

Daerah yang terdampak banjir lahar dingin, antara lain Nagari Aie Angek di Kabupaten Tanah Datar serta Nagari Bukik Batabuah, Nagari Canduang, dan Nagari Sungai Puar di Kabupaten Agam.

Banjir lahar dingin Gunung Marapi ini mengakibatkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total. Putusnya akses jalan karena besarnya aliran air berwarna hitam pekat dari Gunung Marapi itu terpantau terjadi di daerah Air Angek, Kabupaten Tanah Datar dan Bukit Batabuah, Canduang dan Sungai Puar di Kabupaten Agam.

Kepala BPBD Kabupaten Tanah Datar, Ermon Revlin, berkata bahwa banjir lahar dingin merendam jalan nasional yang menghubungkan Bukittinggi dan Padang Panjang. Kawasan itu sempat tidak dapat dilalui, sebelum otoritas menerjunkan personel dan alat berat untuk membersihkan jalan.

Sistem buka tutup sekarang diberlakukan kepolisian di jalan tersebut. Dampaknya, antrean panjang kendaraan mengular. Banjir bandang menerjang persawahan di sejumlah kampung. Hingga saat ini, dia tidak mendapat laporan tentang korban jiwa.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan terkait potensi dampak banjir bandang terhadap warganya.

"Pemantauan sementara arus deras air menyasar akses jalan di Nagari Sungai Pua. Hingga kini belum ada laporan dampak lain, terhadap korban jiwa atau pun kerusakan bangunan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan persnya.

Wilayah Agam juga terdampak bencana hidrometeorologi basah, berupa banjir. Namun genangan yang menerjang Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek itu telah surut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline