Lihat ke Halaman Asli

Tanah Adat Tidak untuk Korporasi

Diperbarui: 9 Juni 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik hamparan subur dan bersemi, Tanah Adat menjelma menjadi karakter yang menarik untuk dijelajahi. Tanah Adat, suatu entitas yang merdeka, tak berdusta, terperangkap dalam tarikan antara kehendak manusia dan keinginan alam. Dalam puisi ini, kita akan merasakan kekuatan retorika dan sarkasme sebagai respon atas ambisi korporasi yang mengintai keberadaan Tanah Adat.

 

Tanah Adat, kuasa alam yang berkuasa,

Kau tertawa bercanda dengan pepohonan dan sungai,

Namun, di balik ketenanganmu, terpendam kebijaksanaan,

Hanya sedikit yang mampu memahami makna keberadaanmu.

 

Tanah Adat, bukanlah rebutan bagi korporasi,

Kau bukanlah lahan kosong untuk diperbudak,

Namun, korporasi tega menggusur dan memanfaatkanmu,

Menganggapmu hanyalah objek tanpa hati dan jiwa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline