Di dalam rimba kata yang tajam dan pedas
Terwujudlah puisi "Matilah Engkau" sebagai suara tajam
Satire dan retorika menyala di setiap bait
Menyeruakkan kebenaran dengan cara yang terasa
Matilah engkau, oh manusia yang picik
Yang terperangkap dalam keserakahan dan ketamakan
Dalam duniamu yang dikuasai oleh kedengkian dan kepalsuan
Engkau menjadi bangkai moral yang membusuk
Matilah engkau, oh penguasa yang rakus