Lihat ke Halaman Asli

Andai Mayor (inf) Agus Yudhoyono Jadi Menpora

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintahan sebentar lagi berganti, tentu diikuti juga dengan pergantian tim pembantu presiden yang terhimpun dalam jajaran kabinet. Terlepas dari informasi yang simpang siur beredar di dunia maya mengenai bursa calon menteri dan pola prekrutan menteri kabinet pemerintahan mendatang, setiap orang tentunya memiliki harapannya masing-masing sesuai bidang keahlian pengalaman dan ketertarikannya dalam memandang siapa atau karakter seperti apakah yang patut menduduki posisi menteri.

Sebagai seorang yang menyukai olah raga, saya mendamba sosok menteri pemuda dan olah raga yang jauh lebih mumpuni dibandingkan menpora saat ini Roy Suryo yang merupakan pakar Teknologi Informasi lulusan ilmu Komunikasi. Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM. Pada awal pengangkatannya sebagai Menpora, banyak pihak yang meragukan kemampuan pria kelahiran 18 Juli 1968 ini . Berdasarkan hasil survey atau jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Pol Tracking Institute yang dilakukan tanggal 13-23 September 2013 secara serempak di 33 provinsi di Indonesia Roy Suryo mendapatkan tingkat kepuasan publik yang relatif lebih tinggi daripada menteri lainnya. Namun dengan angka 21,63 persen kepuasan ini tetap masih kecil. Tingkat ketidakpuasan terhadap Roy Suryo malah lebih tinggi, sekitar 30 persen. Roy Suryo diangkat menjadi Menpora oleh Presiden pada awal tahun 2013 untuk menggantikan Andi Mallarangeng yang menjadi tersangka atas kasus korupsi Hambalang.

Bagi saya, kelihatannya tepat bila posisi menteri olah raga tersebut diisi oleh Mayor (inf) Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc, M.PA. Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki prestasi seabrek abrek. Di bidang militer sudah barang tentu perjalanan hidup peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik di Akademi Militer desember 2001 ini diwarnai berbagai pencapaian positif diantaranya, lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001, Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) pemulihan keamanan di Aceh. Mayor Agus berhasil melakukan tugasnya dengan baik melumpuhkan para pemberontak separatis. Seiring dengan operasi tempur, Agus juga menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer  Korem Teuku Umar , dan ia mendirikan media center, dimana Agus ikut berperan di dalamnya sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik. Mayor Agus menyabet gelar master of Science in Strategic studies dari Rajaratnam School of international studies, Nanyang Technological University, Singapura. Selama berada di negeri singa ini, Agus juga aktif dalam kegiatan program Asia pasifik, serta menjadi peserta forum the asean 100 Leadership. Mayor Agus juga bertugas sebagai pasukan perdamaian di Libanon Selatan pada tahun 2006. Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, Agus pun mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007. Kemampuan lapangan Agus diapresiasi Panglima Divif 1 Kotrad sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. Ia pun melengkapi keterampilan militernya dengan mengikuti Kursus Scuba Divers di TNI Angkatan Laut. Pada tahun yang sama, Agus mendapatkan banyak penugasan khusus, baik dalam mengikuti kursus Scuba Divers TYNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. Ia pun memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata, maupun Latihan Gabungan Cobra Gold yang diselenggarakan oleh USPACOM di Thailand.

Melalui kegiatan olah raga lari, Mayor Agus konsisten memperkenalkan komunitas Garuda Finisher dan terus menginspirasi masyarakat untuk tidak pernah menyerah karena kompetisi terberat adalah melawan diri sendiri. Kegiatan lari tidak lagi sekadar menjadi pilihan olahraga yang bisa meningkatkan kebugaran tubuh. Lari bisa menjadi pilihan olahraga yang dapat mempererat solidaritas antarsatuan TNI secara perorangan dan kesatuan. Tidak tanggung-tanggung, komunitas lari Garuda Finisher dibentuk untuk mempererat hubungan TNI dengan masyarakat sipil. Pemrakarsa komunitas ini adalah Mayor Agus Harimurti Yudhoyono, MSc, MPA. Bersama Garuda Finisher, Mayor Agus konsisten menyebarkan semangat kebersamaan dan sportivitas di berbagai elemen masyarakat dengan ikut berpartisipasi dan menginisiasi kegiatan lari. Garuda Finisher sendiri didirikan pada tanggal 20 Mei 2013 bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad

Selain aktif dalam komunitas olah raga Lari yang juga banyak melakukan kegiatan sosial seperti berbagai 10.000 nasi kotak saat Ramadhan 2013, Mayor Agus juga aktif dalam kegiatan olah raga Basket. Sejak usia remaja di SMA Taruna Nusantara Magelang, Agus yang juga ketua OSIS ini hobi berolah raga. Selepas dari SMA, ia makin kokoh ditempa oleh pendidikan militer di Akademi Militer. Pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini tegap, atletis,dan tak dapat dipungkiri tampan dan sedap dipandang.

Mencintai sesuatu akan menjadi dasar kuat untuk manusia berkiprah dengan hati, tidak hanya mencurahkan pikirannya atas dasar motivasi material, tetapi juga mencintai apa yang dikerjakannya. Karenanya akan tepat bila Mayor Agus menduduki posisi sebagai menteri Olah Raga. Tentu saja ini hanya khayalan saya berdasar perasaan kagum dan simpati kepada sosok Agus Harimurti.

Ketika Rasionalitas saya bicara, memang khayal ini tidaklah mungkin menjadi kenyataan. Mayor Agus memiliki karier militer yang sangat cemerlang, akan sayang bila ia harus mengajukan pension dini hanya untuk duduk sebagai menteri Olah Raga. Kapasitas intelektualnya lebih dari cukup untuk terus dipupuk dan ditempa dengan pengalaman memimpin di militer hingga nanti ia mencapai pangkat Jenderal. Hal terbaik untuknya adalah terus meningkatkan dan melengkapi deret prestasi yang telah ia raih. Saat inipun ia tengah menempuh studi kepemimpinan strategis di sebuah sekolah komando di Amerika Serikat. Rasionalitas ini kemudian berkata bahwa ia tidak pantas sebagai menteri, karena di masa depan nanti, kapasitasnya pasti akan mengantarkannya menduduki kursi Presiden Republik Indonesia, seperti ayahnya, Presiden SBY, presiden keenam RI, presiden yang terbaik dari yang pernah kita miliki sampai saat ini.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline