Lihat ke Halaman Asli

Stephen Sihombing

mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

Khotbah Natal, Lukas 2: 10-14

Diperbarui: 28 Desember 2018   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.keepbelieving.com


Natal Yesus Bawa Damai Selamanya

Saudara yang dikasihi Tuhan,
Hari Natal merupakan berita sukacita yang datang dari sorga bagi keselamatan manusia. Natal Yesus menjadi jawaban Allah bagi kebutuhan manusia yang utama yakni kedamaian dalam hidup. Kedamaian bisa berarti tidak ada konflik; tidak ada permusuhan (Syalom). Kerukunan antar bangsa (1Raj. 5:12; Luk. 14:32), dalam jemaat-jemaat Kristen (Rm. 14:19) dan dengan orang di luar jemaat (Ibr. 12:14).  
***
Kelahiran Yesus merupakan karya Allah yang tidak ada duanya: menjadi manusia yang rendah hati dan melayani manusia yang penuh kekurangan dan kelemahan. Mereka yang tidak mengerti cara kerja Allah, mengunakan nalar licik untuk menyesatkan orang agar tidak percaya Tuhan Yesus: mana mungkin Allah menjadi manusia.
***
Mereka mencari damai dalam dunia dengan pikiran-pikiran manusia yang terbatas; ajaran-ajaran berbuat baik dan mencapai keselamatan hidup. Bukan pada jaminan sepenuhnya. Ibarat beli barang, hanya punya buku manual cara mengoperasikan. Tentang cara-caranya, mereka jelaskan kepada yang sudah memiliki keselamatan di dalam Yesus. Tidak paham siapa Yesus dan karena kuatirnya keberatan ucapkan selamat Natal. Sebagai murid Yesus, kita tidak berlaku demikian!
***
TUHAN Allah datang sendiri berurusan dengan manusia. Mulai dari keluarga kecil (Maria dan Yusuf); mereka yang sederhana dan terpinggirkan (para gembala) dan orang-orang pandai dan kaya (para Majus). Natal Yesus jelas bukan sekedar karya Allah yang terbatas; lokal tetapi menyangkut alam semesta.
Cara Allah mempersiapkan kelahiran Yesus, membantu kita untuk semakin setia dan percaya kepada Tuhan Yesus; bergembira untuk Natal yang kita rayakan.
***
1. Jangan takut yang mendengar firman Tuhan.
Firman Tuhan yang disampaikan malaikat Tuhan adalah kesukaan besar; kabar baik tentang sukacita terbesar. Kabar baik yang membawa kita pada pemulihan, penghiburan, kekuatan dan semangat baru menjalani kehidupan. Kabar baik yang menjadikan kita menjadi manusia baru: yang ramah, suka memberi, mengampuni dan memberkati. Kabar baik tentang sukacita terbesar bahwa hidup kita diselamatkan; hidup kita berharga; hidup kita diberkati. Sukacita terbesar bahwa tidak ada yang perlu ditakuti jika kita percaya kepada kabar baik yang disampaikan kepada kita. Kabar baik bahwa hidup kita dalam kemurahan Tuhan sehingga apa yang kita minta akan diberi, apa yang kita cari akan di dapat dan saat kita mengetok, maka pintu dibukakan (Matius 7:7). TUHAN Allah memberikan kita segala kemungkinan baru agar kita tidak lagi hidup dalam beban berat dan lembah kekelaman.
***
2. Telah lahir Juruselamat bagi manusia
Bayi yang lahir itu adalah Yesus, Juruselamat manusia: di kota Daud, dibungkus lampin dan dibaringkan di dalam palungan. Allah berkarya dan menganugerahkan keselamatanNya bukan dengan cara pikir manusia: siapa yang lama hidupnya dan siapa yang cepat mati: sakit apalagi sudah lanjut usia. Padahal kehidupan ini tidak dapat dimengerti. Apa yang salah dengan liburan di pantai? Apa yang salah dengan naik pesawat terbang? Apa yang salah menjadi orang Kristen? Kehidupan yang kadang tidak adil; yang tidak berpihak dengan harapan dan doa kita? Namun ketidakadilan itu tidak selamanya! Allah menjadi manuia: menanggung ketidakadilan saat kelahiranNya dan ketika penyalibanNya. Lahir di kandang pinjaman dan mati dikuburkan pada kubur orang lain. Itulah Tuhan kita Yesus: Juruselamat kita satu-satnya. Tuhan yang mengasihi kita, yang lahir pada setiap hati yang terbuka dan mau menerima Yesus dalam hidupnya.
***
Jangan saudara katakan hidup saya kotor. Justru Tuhan datang untuk hidup yang semacam itu. Yang kita perlukan adalah kesediaan dan penerimaan agar Yesus datang ke tengah hidup kita. Agar lewat hidup kita, Yesus dapat dipermuliakan; kita menghormati dan menguduskan Tuhan agar namaNya menjadi berkat bagi banyak orang. Bukan Yesus orang lain. Yesus Betlehem yang diberitakan malaikat Tuhan.
***
3. Pujian dalam hidup percaya
Bukan hanya malaikat Tuhan yang memuji tetapi juga kita memuji Tuhan yang memberitakan damai sejahtera bagi manusia. Ya. Bagi siapa damai itu? Bagi saudara dan saya. Damai yang mempertemukan Tuhan dengan manusia. Damai yang menyatukan kita dengan semua saudara seiman  bahkan dengan musuh kita. Damai Allah itu buan untuk disimpan secara pribadi. Bukan untuk dinikmati segelintir orang. Damai Allah itu disaksikan; diteruskan; diceritakan; dibagikan kepada semua orang. Damai yang datang dari Sorga, damai yang sepenuhnya. Damai yang diletakkan di atas janji dan pengorbanan Tuhan Yesus.
***
Natal tidak hanya sekedar Allah mengunjungi manusa; tetapi Allah bersedia menjamin masa depan manusia yang percaya dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Damai itu yang dibutuhkan agar kita merasakan sukacita dan kegembiraan. Damai yang barangkali hilang dalam hidup keluarga kita; dalam persekutuan kita; dalam hubungan kita satu terhadap yang lain. Respon kita adalah memuji Tuhan dan saling memberkati. Mari ubah persepsi kita saat kita terus menjadi berkat maka berkat senantiasa menyertai kita. Kita mohon  kuasa Roh Kudus berkarya bag kita sehingga kita dapat memuji Tuhan dan bersama bersukacta dengan saudara seiman dengan kegembiraan malaikat yang datang dari sorga. Amin.

GPIB Bethesda Jakarta Pusat 

Khotbah Natal, 28 Desember 2018 jam 18.00 wib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline