Lebih Awet Muda Manakah? Sel Tumbuhan atau Sel Hewan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup selamanya, tapi makhluk hidup masih bisa hidup untuk waktu yang lama. Di artikel ini saya akan membahas tentang tumbuhan dan hewan yang dapat hidup ratusan bahkan ribuan tahun. Apa rahasia keawetmudaan mereka sebenarnya? Sebelum membahas tentang "ke-awetmudaan" mereka, lebih baik kita membahas apa itu sel terlebih dahulu. Artikel ini akan lebih menarik apabila kita mempelajari apa itu sel terlebih dahulu. Akan saya jelaskan apa itu sel, strukturnya, sejarah dan fungsi fungsi nya dibawah ini
Apa itu sel? Sel adalah unit struktural, heriditas, dan fungsional dari semua makhluk hidup yang diketahui. Sel adalah unit terkecil dalam kehidupan yang dapat membelah dirinya secara mandiri, dan sel sering di sebut dengan "pembangun hidup" . Studi sel disebut biologi sel atau juga bisa disebut dengan Sitologi (dari bahasa Yunani kytos atau "wadah") . Hal yang dipelajari dalam sitologi adalah hal hal yang mencakup sifat sifat fisiologis. Sifat fisiologis ini contohnya adalah struktur dan organel yang terdapat didalam sel. Selain struktur dan organel sel, sitologi juga mempleajari tentang lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan, dan fungsi sel atau fisiologi yang dimiliki sel, hingga kematian sel
Sel sebagai unit struktural terkecil berarti sel adalah makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun makhluk hidup. Sel sebagai unit hereditas adalah makhluk hidup yang dapat mewariskan sifat genetiknya dari satu generasi menjadi generasi selanjutnya. Sedangkan sel sebagai unit fungsional dapat diartikan sebagai sel melakukan aktivitas fungsi kehidupan. Fungsi kehidupan tersebut dapat berupa sintesi protein. Sintesis protein ini berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis, reproduksi, melakukan respons dan melakukan pemanfaatan energi.
Sel tersusun atas sitoplasma yang ditutupi oleh membran sel. Membran sel mengandung banyak biomolekul. Biomolekul yang terdapat dalam membran sel dapat berupa protein, fosfolipid, oligosakarida, glikolipid dan kolesterol. Protein yang terdapat pada membran sel adalah protein integral membran dan protein transmembran. Protein integral membran adalah protein yang memiliki domain membentang di luar sel dan sitoplasma, protein integral ini berfungsi untuk memasukan zat yang ukurannya lebih besar. Sedangkan protein transmembran adalah protein yang terintegrasi di lapisan lipid. Protein ini menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Protein ini bersifat amfipatik
Organisme ini dapat diklasifikasikan sebagai makhluk hidup uniseluler (1 sel, seperti bakteri) dan multiseluler (lebih dari 1 sel, seperti tanaman dan hewan). Jumlah sel yang terdapat pada tanaman dan hewan dapat mencapai 10 trilyun (1012) sel. Kebanyakan sel tanaman dan hewan hanya dapat terlihat dari mikroskop dengan dimensi antara 1 sampai 100 mikrometer.
Sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665. Tetapi teori tentang sel dikemukakan oleh Mathias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann. Schleiden dan Schwann menyatakan semua organisme terdiri atas 1 atau lebih sel. Sehingga sel merupakan unit pembentuk struktur dan fungsi dari semua organisme makhluk hidup. Sel telah berada pada bumi kita ini sejak 3.5 milyar tahun yang lalu
Untuk mengamati sel, diperlukan suatu alat yang dinamakan mikroskop. Mikroskop dengan dua lensa telah ditemukan di akhir abad 16. Mikroskop ini kemudian dikembangkan di Belanda, Italia dan Inggris. Pada abad ke 17 pun, mikroskop memiliki kemampuan perbesaran hingga 30 kali. Seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke merancang mikroskop yang lebih mudah digunakan. Mikroskop ini memiliki sumber cahaya sendiri. Untuk mengamati sel, Robert Hooke mengiris gabus tipis tipis dan mengamatinya melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" . Pernyataanya ini dia sebutkan dalam makalahnya yang diterbitkan pada tahun 1665. Pori pori yang Hooke temukan lalu dia namai cells. Hal ini disebabkan karena Hooke menganggap pori pori tersebut mirip dengan sel (bilik kecil) yang terdapat di dalam biara atau penjara. Tetapi yang Hooke lihat, sebenarnya adalah dinding sel kosong yang menutupi sel mati gabus yang berasal dari kulit pohon ek.
Antony Van Leeuwenhoek, seorang pedagang kain dari Belanda, menciptakan mikroskopnya sendiri. Mikroskop yang Antony Van Leeuwenhoek ciptakan berlensa satu. Mikroskop tersebut ia gunakan untuk mengamati berbagai hal. Dengan mikroskop yang dia ciptakan, dia pun berhasil melihat sel darah merah, spermatozoid, khamir yang bersel tunggal, protozoa, dan bahkan dia berhasil mengamati bakteri. Antony Van Leeuwenhoek pun mengirim surat yang berisikan rincian kegiatannya kepada Royal Society. RoyalSociety adalah perkumpulan pendidikan yang dimana pada tahun 1660, perkumpulan ini memiliki tujuan memajukan ilmu pengetahuan. Organisasi ini telah mendapat piagam dukungan dari raja Inggris yang pada saat itu memimpin, yaitu Raja Charles II pada tahun 1662. Keanggotaan dari organisasi ini dipilih oleh anggota yang sudah masuk ke dalam organisasi ini. Syarat untuk dapat masuk kedalam organisasi ini salah satunya adalah anggota persemakmuran atau Republik Irlandia. Tetapi warga nonsepermakmuran dapat menjadi anggota asing (foreign member). Tokoh yang merupakan anggota organisasi ini adalah Isaac Newton, Christopher Wren, Charles Darwin, Ernest Rutherford dan Dorothy Hodgkin.
Tulisan Antony Van Leeuwenhoek pun diterbitkan oleh Royal Society. Di salah satu suratnya, Antony Van Leeuwenhoek menggambarkan sesuatu yang bergerak gerak di dalam air liur yang diamatinya dengan mikroskop. Sesuatu yang bergerak di dalan air liur tersebut pun dia sebut dengan nama diertjenatau dierken (dalam bahasa Belanda yaitu 'hewan kecil', diterjemahkan sebagai animalcule dalam bahasa Inggris oleh Royal Society) yang sampai saat ini diyakini sebagai bakteri oleh para ilmuwan modern.
Pada tahun 1675 sampai dengan 1679, ilmuwan asal Italia Marcello Malpighi pun menjabarkan unit penyusun tumbuhan yang dia sebut dengan utricle(kantong kecil). Menurut pengamatan Marcello Malpighi, setiap rongga tersebut berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kukuh. Nehemiah Grew yang berasal dari Inggris juga ikut menjabarkan sel tumbuhan. Hal ini dia tuliskan dalam tuliskannya yang akhirnya diterbitkan pada tahun 1682. Selain itu, ia juga berhasil mengamati banyak struktur hijau kecil yang terdapat di dalam sel-sel daun tumbuhan. Struktur tersebut adalah kloroplas.