Lihat ke Halaman Asli

Manusia

Diperbarui: 22 Juni 2022   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia,
Makhluk sempurna katanya
Diciptakan menurut Rupa-Nya
Dihembuskan napas untuk raganya

Bintang di langit tak terhitung jumlahnya
Begitupun si sempurna yang dipanggil manusia
Tetapi pertanyaan mengambang di udara
Berapa banyak yang masih memuliakan-Nya?

Seringkali manusia
Terjerat akan nikmat dunia
Terantai ego bermata licik
Bersama ambisi yang picik

Darah yang mengalir dalam tubuh sudah kering
Tergantikan oleh nafsu setinggi tebing
Berdoapun tidak sering
Jiwa hancur berkeping-keping

Wahai manusia,
Pernahkah engkau membangun siasat?
Mengapa sekarang dirimu tersesat?
Dosa-dosa sudah terpampang dan terpahat

Rimba kehidupan memang tempat engkau bertarung
Sang Pencipta berulang kali memanggil dengan lantang
Berharap didengarkan agar engkau pulang
Dan janganlah sampai dirimu terkurung

Ingatlah bahwa
Iblis busuk menjilatmu dengan tipu daya
Agar kau mau mengikut raganya
Hingga kekal dalam api neraka

Wahai manusia,
Luruskanlah pandanganmu
Benarkanlah arahmu
Berbicaralah dengan Tuhanmu

Ketika iman luntur akan keserakahan
Disitulah kau memudarkan kehadiran Tuhan
Janganlah ludahi lagi kesucian
Jagalah sampai engkau kembali disucikan

Kembalilah,
Tuhanmu ingin bicara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline