Lihat ke Halaman Asli

Kopi Manis

Diperbarui: 7 Juni 2022   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arjuna menjamu dengan segelas kopi
Kopi pahit tenangkan hati
Sesaat mentari beri ancang-ancang
Bahwa ia butuh tidur nyenyak

Sampai larut Arjuna bercakap
Impian tentang negeri seberang
Ia berengkerama dengan bunga tidur
Diberi kesempatan ke negeri seberang

Kopiku sudah dingin
Energinya sudah habis tak tersisa
Tapi aku tidak
Aku larut dalam keadaan cinta

Kalau Arjuna pergi
Aku yang akan hilang
Separuh jiwaku ikut mendayung
Bersama teriakan ombak yang gahar

Lelakiku berjiwa bebas
Hutan rimba ia lalui
Gunung ia taklukkan
Sisakan aku yang bertekuk lutut

Berbulan-bulan kemudian
Ditemani kopi yang sama pahitnya
Senyum Arjuna merekah dibalut senja
Orang tua telah merestui anak tersayang

Lelakiku
Berjanji hanya sementara
Di negeri yang menyimpan sejuta harapan
Menuju negeri tanpa kepastian

Arjuna dengan gagah menyisir pantai
Pada hari ia melangkah ke tanah basah
Pertanda kami selesai
Ternyata tak jadi satu

Aku dan Arjuna pergi berlawan arah
Tanpa tolehan ke belakang
Aku ingin sesuatu yang berakar pasti
Ia berpetualang dengan hal tak pasti

Perpisahanku seperti kopi jamuan Arjuna
Kopi sekarang telah berkawan dengan gula
Bermain di senja milikku sedikit
Aku tak suka pahit

Caraku melepas Arjuna
Melalui aku yang melepas pahit
Kopiku sudah jadi manis
Pahit sudah tidak sadis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline