Lihat ke Halaman Asli

Lawang Sewu Si “Seribu Pintu” yang Bikin Rindu

Diperbarui: 7 Januari 2022   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Berkunjung ke Semarang rasanya belum pas jika tidak mengunjungi Lawang Sewu. Bagaimana tidak, bangunan kokoh peninggalan Belanda yang menjadi ikon khas kota Semarang ini memiliki keunikan dan nilai sejarahnya tersendiri bagi Kereta Api Indonesia. 

Bahkan, Lawang Sewu telah menjadi cagar budaya nasional yang merupakan salah satu  dari sebanyak 102 bangunan kuno dan bersejarah di kota Semarang. Letaknya yang berada di sudut Jalan Pandanaran dan Jalan Pemuda yang dapat ditempuh dalam waktu 10 sampai 15 menit saja dari Stasiun Tawang, membuat Lawang Sewu menjadi daya pikat.

Walau Lawang Sewu mempunyai sejumlah keunikan, nyatanya timbul beberapa pandangan dari masyarakat yang menyebutkan bahwa Lawang Sewu adalah tempat yang horor karena adanya berbagai cerita mistis yang terkandung di dalamnya. 

Terdapatnya koridor tinggi tanpa lampu pada siang hari dan ruang bawah tanah yang menyambut Anda sebelum menuju tangga depan untuk ke lantai dua bangunan bersejarah ini dapat menggambarkan sedikit-banyak bagaimana suasana horor yang dikatakan oleh orang-orang tersebut. 

Uniknya, Lawang Sewu yang namanya diambil dari bahasa Jawa dengan arti "seribu pintu" ini ternyata memiliki jendela berupa pintu yang tak sampai 1000. Jumlah jendela berupa pintu yang sering dijadikan spot foto oleh para wisatawan di Lawang Sewu hanya sebanyak kurang lebih 429 buah. Ternyata, diciptakannya jendela yang berjumlah sangat banyak tersebut bertujuan menghasilkan sirkulasi udara yang baik. Cukup dengan menyisihkan 10 ribu rupiah untuk tiket masuk, Anda bisa berfoto ria di salah satu spot ikonik incaran para wisatawan di kota Semarang ini.

Potret Saya bersama pintu yang ikonik

Monumen kereta api di Lawang Sewu/Dokumen pribadi

Foto-foto monokrom mengenai kereta api/dokpri

Adanya museum yang menyimpan sejarah tentang kereta api di dunia dan Indonesia di Lawang Sewu tentu saja membuatnya semakin menarik untuk dikunjungi. 

Museum tersebut dibuat karena dulunya Lawang Sewu sendiri yang berfungsi sebagai gedung kantor pusat perusahaan swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschasppij yang melayani operasional kereta api di wilayah Jawa Tengah, Surakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta kala zaman Penjajahan Belanda.

Oleh karena itu, Anda dapat puas melihat berbagai barang antik, foto-foto monokrom, pemutaran video, serta monumen seputar kereta api di museum yang ada di Lawang Sewu tersebut. Selain itu, untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai barang-barang yang ada di museum dari pemandu wisata di sana, Anda cukup menyisihkan sebesar 30 ribu rupiah saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline