Lihat ke Halaman Asli

Stephanie chrismandani

Mahasiswa Arsitektur Universitas Darma Cendika

Tidak Usah Gengsi Kaum Muda Dengar Rumah Tumbuh Minimalis, Mari Kenali Lebih Jauh!

Diperbarui: 5 Mei 2024   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram.com/seputararsi

Keinginan untuk membangun rumah yang nyaman, serta layak huni menjadi prioritas dalam kehidupan rumah tangga. Tidak semua orang bisa merasakan rumah yang ingin mereka  idamkan, yang dimana terhalang biaya untuk membuat rumah yang besar dan bagus. 

Maka dari itu, sebuah tempat layak huni juga menjadi permasalahan bagi kehidupan rumah tangga yang baru. Mulai dari menentukan budget, konsep, dan lahan yang akan di bangun merupakan hal yang penting dalam menentukan rumah layak huni. Sebuah persoalan rumah tangga memang pelik, karna pada dasarnya rumah harus memenuhi standart keamanan, Kesehatan, kenyamanan dan fungsional.

Secara presentase  Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 62,31% pemuda Indonesia tinggal di rumah layak huni pada Maret 2023. Berdasarkan klasifikasi daerah, pemuda perkotaan yang tinggal di rumah layak huni sebesar 64,68%. 

Sementara perdesaan sebesar 58,77. Dari presentaase itu lah banyak orang masi takut untuk mengembangkan pembangunan rumahnya. Maka dari itu banyak orang yang belom tau tentang konsep rumah tumbuh minimalis ini, bahkan banyak dari mereka setelah membeli rumah dengan ukuran yang kecil tidak mau di kembangkan dan membeli rumah baru lagi.

Alasan melatar belakangi adanya konsep ini adalah karna adanya kondisi keuangan yang tidak memungkinkan untuk membangun dalam satu tahap Pembangunan, yang di mana dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang. 

Pengertian rumah tumbuh minimalis ini adalah mengutamakan efisiensi ruang, kesederhanaan, dan fungsi. Istilah "tumbuh" dalam konteks ini mengacu pada kemampuan rumah untuk berkembang atau beradaptasi dengan kebutuhan penghuninya seiring berjalannya waktu. Untuk menyelesaikan Pembangunan secara menyeluruh, harus melakukan penabungan uang terlebih dahulu.

Jenis-jenis Rumah Tumbuh

  • Rumah Tumbuh Vertical:

Rumah yang tumbuh ke atas (memiliki beberapa lantai) yang perlu di perhatikan adalah penerapan struktur rumah yang harus di persiapkan sejak awal (pondasi, kolom balok, plat lantai atau Dam). Sehingga perencanaan lantai 2 (dua)  sudah dipersiapkan dari awal awal Pembangunan walaupun di bangun pada kemudian hari. Pada rumah tumbuh ini memiliki minusnya pada saat Pembangunan lantai 2 (dua) pasti ada pembongkaran, yang dimana juga menambah anggaran pada biaya Pembangunan.

  • Rumah Tumbuh Horizontal

Rumah tumbuh yang ke samping (mempelebar lahan), pada dasarnya menambah luas bangunan 2 kali lipat dari bangunan awal tidak membutuhkan pondasi tambahan seperti rumah tumbuh vertical. Biasanya rumah tumbuh Horizontal ini di butuhkan untuk membuka bisnis atau lapangan pekerjaan, dan untuk menambah luas area ruang atau area hijau rumah.

Kelebihan adanya rumah tumbuh ini:

1. Dapat menyesuaikan anggaran yang sudah ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline