Lihat ke Halaman Asli

Ini "Dia" Yang Baru!

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mendengar kata jurnalis, yang terbesit dalam benak kita tidak jauh dari kegiatan produksi berita. Memang benar,jurnalis merupakan sebuah profesi menarik.Kegiatan rutinnya mengangkat fakta menjadi sebuah berita. Lantas bagaimana perkembangan jurnalis lampau jika dibandingkan dengan masa kini?

Menjadi Jurnalis Baru

Jurnalis menurut Webster Unadbridged (1923) merupakan seseorang yang bekerja sebagai penulis jurnal masyarakat, editorial atau tulisan professional lainnya secara periodik. Berdasarkan Wikipedia (2008), jurnalis merupakan seseorang yang mempraktikkan kegiatan jurnalisme, yaitu mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi mengenai peristiwa terkini, trend, issue dan persoalan lain yang dihadapi manusia.

Jurnalis pada tahun 1786 masih bersifat konvensional. Kegiatan yang dilakukan berbeda jauh dibandingkan dengan perkembangan jaman saat ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju membawa dampak pula pada kegiatan jurnalisme. Hal ini nampak pada peralatan jurnalis yang semakin beragam baik dalam proses mengumpulkan berita hingga kegiatan menyebarluaskannya. Jika dulu jurnalis hanya mengandalkan buku catatan saja, maka saat ini jurnalis semakin terbantu dengan adanya alat rekam, handphone, computer, dan sebagainya.

Melalui alat-alat yang canggih tersebut, seorang jurnalis dimudahkan untuk mengumpulkan berita.Jika narasumber berada pada letak yang jauh. Jurnalis tidak perlu menempuh jarak yang jauhuntuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kehadiran internet, handphone begitu menyamankan jurnalis dan narasumber. Kini informasi dapat datang dengan sendirinya tanpa dicari.

Begitu cepat kemajuan teknologi terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Internet menjadi sebuah bukti majunya teknologi yang begitu pesat. Hingga saat ini sudah banyak sekali situs web umum juga web berita yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat.

Menurut wartawan BBC, Rory Cellan Jones, generasi pada masa kini mempunyai keterampilan tiga kali lebih maju daripada sebelumnya. Sebagian besar jurnalis mengikuti perkembangan internet yang begitu pesat. Mereka dapat membuat blog, situs internet, memotret, merekam video dan audio serta menulis.Menurut Robert Scoble seorang jurnalis multimedia, wartawan senior tidak perlu khawatir mengenai bagaimana mereka meliput sebuah berita pada masa sekarang. Pada jaman online seperti sekarang, jurnalis hanya memerlukan ketrampilan untuk menarik perhatian masyarakat.

Jurnalis masa kini hendaknya dituntut untuk memahami perkembangan teknologi yang ada. Kemampuan yang dimiliki jurnalis harus semakin berkembang.Saat ini terdapat tiga prinsip bisnis dalam jurnalisme. Pertama, jurnalis menjual konten untuk audiens (misalnya: newsletter). Kedua, menjual perhatian para penonton (misalnya: iklan berbasis publikasi). Ketiga, media yang mendapat sponsor untuk menyampaikan informasi kepada penonton tanpa adanya intervensi dari sponsor. Dalam rangka menarik perhatian, wartawan harus memiliki kesetiaan pada audiens.

Internet Menggandeng Jurnalis Masa Kini

Munculnya internet sebagai media baru dalam jurnalisme tentu saja membawa dampak. Kelebihannya, masyarakat lebih bebas dalam menyatakan pendapat dan berbagi informasi, ebab internet mudah diakses oleh siapa saja, dimana saja dan kapanpun. Namun kelemahannya, kebenaran dari informasi tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Banyak informasi di internet yang tidak tercatat nama penulis dan sumbernya. Bahkan kerap ditemukan isi berita yang sama pada beberapa web berita online.

Munculnya internet ternyata berdampak pula pada semakin minimnya audiens yang memiliki minat dalam membaca buku maupun koran cetak. Audiens lebih memilih mengakses internet sebab bentuknya yang lebih praktis dan mudah diakses. Internet memiliki bentuk multimedia. Tidak hanya tulisan, namun visual, audio dan video dapat menjadi satu di sini.

Kemunculan web 2.0 juga menjadi sebuah gebrakan baru dalam dunia cyber. Web 2.0 menjadi frase yang diciptakan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004. Aplikasi ini menekankan pada kolaborasi atau gabungan dari beberapa situs online. Web 2.0 merupakan jaringan sebagai platform yang terhubung dengan perangkat.

Web 2.0 merupakan bentuk transformasi web sebelumnya yaitu web 1.0. transformasi ini dapat ditunjukkan dari beberapa situs seperti DoubleClick menjadi GoogleAdSense, Ofoto menjadi Flickr, website pribadi menjadi blogging, youtube, scribd, dan sebagainya.Web 2.0 memberikan beragam kemudahan dalam kegiatan jurnalisme. Aplikasi yang ada cukup beragam dan memiliki fungsi yang penting. Misalnya dengan kemunculan blog yang digunakan oleh audiens sebagai sarana perwujudan citizen journalism.

Performa media cetak dan penyiaran menurun jika dibandingkan dengan media online. Media online memiliki pengakses dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan demikian, media penyiaran dan cetak harus benar-benar memikirkan bagaimana supaya mereka tetap dapat bertahan di kancah penyebaran informasi ke masyarakat. Jurnalis kini diharapkan menjadi lebih inovatif, atraktif dan senantiasa memberikan kemudahan bagi audiens. Semoga !

The future of News. 2009. New York : The Porter Novelli.

New Journalist for New media, diambil dari Jurnal Comanescu

Artikel Web 2.0

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline