Lihat ke Halaman Asli

Waduh, Wanita Dilarang Raba dan Mendekati Pisang, Ketimun....

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang ulama muslim di Eropa mengatakan wanita seharusnya tidak mendekati ataupun memegang pisang atau ketimun. Alasannya, agar kaum hawa tidak punya pikiran kotor alias ngeres. (Tempo.Co)

Menurut ulama tersebut, buah-buahan dan sayuran tersebut menyerupai penis pria dan bisa merangsang wanita untuk memikirkan soal seks. Berita tersebut dilaporkan situs berita di Mesir, Bikya Masr.

Tafsiran Ulama tersebut adalah yang memegang Pisang atau Ketimun adalah masalah antara wanita itu dengan Allah SWT, sangat membingungkan memang tafsiran, penjelasan seperti ini....

Sangat aneh tapi nyata di masa sekarang ini, hal-hal yang tidak ada substansialnya dibuat menjadi penting hanya oleh karena tafsiran yang salah kaprah dan terkesan 'alegoris '.

Bisa dibayangkan apabila ini pun mendapatkan legitimasi, waduh....kasian banget ya para wanitanya, terkurung oleh tafsiran tidak masuk akal dan bersifat 'pembodohan'.

Saya tidak setuju dan malahan ini saya anggap sebagi lelucon saja dari ulama tersebut dalam mengejawantakan satu makna yang salah. Heran bercampur bingung dibuatnya dengan pemikiran seperti ini yang tidak nilai lebihnya.

Kemudian menurut saya juga ini mungkin hanya salah satu cara ulama tersebut untuk mendongrak popularitasnya atau mencari pamor dengan sensasi buah pisang dan ketimun, plus wortel juga....hahaha

Bagaimana tanggapan kompasioner semuanya...???

Salam kompasioner.                                                                                                                                                                                   -srp-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline