Lihat ke Halaman Asli

Abang Stenly

Karyawan Swasta

Sukses Harus Berseragam?

Diperbarui: 15 Juni 2023   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membangun usaha dari awal merupakan suatu hal yang sangat menantang dan membutuhkan tekat yang besar. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk memulai bisnis sendiri, apalagi membangunnya dari awal. Namun, bagi beberapa orang, memulai bisnis merupakan sebuah keputusan yang tepat dan berhasil mencapai kesuksesan yang mereka impikan. Terlebih lagi, kesuksesan tidak harus selalu berseragam atau harus mengikuti tren dan menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada untuk mencapai sukses. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk meraih kesuksesan.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat banyak contoh orang yang berhasil membangun usaha mereka dari awal tanpa mengikuti tren atau norma-norma tertentu. Salah satunya adalah bapak Damianus Moensaku, seorang tamatan SD yang sukses membangun bisnis mebel di salah satu desa. Awalnya, Damianus dan istri keluar masuk hutan mencari kayu bekas (papan kulit) untuk diolah menjadi lemari dan dijual. Berkat ketekunan dan kerja keras, ia berhasil memperluas bisnisnya dan kini memiliki sejumlah karyawan dan pelanggan yang cukup banyak.

Tak hanya itu, di Labuan Bajo, Manggarai Barat, terdapat juga Imbang, seorang pemuda yang sukses membangun usaha teripang. Dalam beberapa tahun terakhir, Imbang mengekspor teripang ke Malaysia dan memperoleh keuntungan yang sangat mengiurkan.

Namun, apakah kesuksesan Damianus dan Imbang karena mereka berseragam? Dalam buku "Password Menuju Sukses" karya dr Sumardi, M.Sc, ia menyebutkan bahwa kecerdasan merupakan potensi atau modal dasar seseorang untuk mengembangkan keahlian menuju kesuksesan. Sehingga, tidak selalu faktor berseragam yang menjadi penentu kesuksesan seseorang.

Namun, di sisi lain, ada juga contoh orang-orang yang berhasil karena mampu menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada. Seperti dalam film "Crazy Rich Asians", Rachel Chu, seorang profesor di Amerika Serikat, harus menyesuaikan diri dengan budaya dan norma-norma yang ada di keluarga kekasihnya yang merupakan orang kaya di Singapura. Dalam buku "The Magic of Thinking Big." Dalam hal kesuksesan, orang tidak diukur dalam inci, atau pon, atau gelar sarjana, atau latar belakang keluarga; mereka diukur dengan pemikiran mereka." -- David J. Schwartz.

Namun, apakah menyesuaikan diri dengan norma-norma yang ada sama dengan berseragam? Bukankah keberhasilan yang sejati datang dari kemampuan kita untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru?

Dalam konteks bisnis, seragam dapat memberikan kesan profesional dan konsisten pada bisnis kita. Namun, hal tersebut bukanlah satu-satunya kunci kesuksesan. Kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru juga merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan.*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline