Lihat ke Halaman Asli

Stenlist, Bisnis Sepeda Tenaga Listrik untuk Ketahanan Energi Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Permasalahan kelangkaan bahan bakar minyak dan tingkat kemacetan di kota besar yang semakin meningkat. Dengan meningkatnya bahan bakar yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka masyarakat bahkan duni akan membutuhkan transportasi alternatif. Sepeda listrik merupakan salah satu transportasi alternatif yang saat ini industrinya semakin berkembang di dunia. Di Indonesia pun mulai bermunculan penjual-penjual sepeda listrik, salah satunya adalah Stenlist.

Stenlist memberikan beberapa pilihan model, sepeda listrik pria, sepeda listrik wanita, sepeda listrik lipat/anak. Kelayakan dari sisi keuangan dapat dibuktikan dengan tingkat profitability index sebesar 1,26 dan payback period dalam jangka waktu 3,73 Tahun. Aliran kas selama waktu ekonomis yaitu 5 tahun juga menunjukkan hasil positif pada setiap tahunnya sehingga memungkinkan Stenlist untuk bertahan dan mulai mengembangkan bisnis sepeda listrik untuk menjadi skala yang lebih besar.

Dengan harga yang kompetitif dan pelayanan yang berkualitas serta profesional, Stenlist dapat bersaing dengan sepeda listrik lain. Beberapa tahun kedepan, bisnis sepeda listrik semakin berkembang dan menjadi salah satu industri besar selain kendaraan bermotor. Stenlist akan bertumbuh menjadi bisnis alat transportasi alternatif yang inovatif, tanggung, dan terdepan serta mampu membantu program pemerintah dalam menjaga ketahanan energi dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline