Lihat ke Halaman Asli

Dung Tungkul, Meteseh: Mahasiswa PWK Ciptakan Wajah Baru untuk Wisata Alam Semarang dalam Kegiatan KKN Tematik Universitas Diponegoro

Diperbarui: 29 Desember 2023   01:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Semarang (29/12/23) - Aksi kreatif mahasiswa KKN Tematik Pengelolaan Wisata Alam di Rejosari, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, berhasil menciptakan terobosan baru di Kawasan Wisata "Dung Tungkul." Program kerja yang mereka rancang tak hanya memberikan sentuhan segar pada lingkungan, namun juga merancang ulang wajah destinasi ini agar lebih menarik dan berkelanjutan. 

Salah satu program kerja mahasiswa Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pengelolaan Wisata Alam di Rejosari, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang mengambil fokus pada penataan kawasan wisata "Dung Tungkul." Kawasan ini memiliki potensi alam yang tinggi namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Dalam rangka meningkatkan keberlanjutan dan daya tarik wisata, dilakukan pembuatan rencana penataan kawasan wisata "Dung Tungkul." Program kerja pembuatan rencana penataan kawasan wisata "Dung Tungkul" dalam kegiatan KKN Tematik Pengelolaan Wisata Alam memiliki tujuan utama untuk memberikan pandangan baru dalam penataan kawasan tersebut. Tujuan program ini adalah menciptakan lingkungan wisata yang lebih fungsional, estetis, dan berkelanjutan. Diharapkan peningkatan daya tarik dan pelayanan wisata dapat memberikan dukungan signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal di Kawasan Wisata "Dung Tungkul." 

Beberapa langkah pelaksanaan program kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Pengukuran dan Pemetaan Geografis: Program diawali dengan pengukuran dan pemetaan geografis atraksi-atraksi yang ada di area wisata "Dung Tungkul." Tim KKN melakukan survei untuk mengidentifikasi UMKM, spot foto, mushola, tempat parkir, jalan, dan elemen lain yang menjadi daya tarik wisata. Dalam memetakan geografis digunakan aplikasi dari handphone yang mudah digunakan untuk menghasilkan titik koordinat yang tepat pada titik lokasi. 

  2. Rencana Penataan Berdasarkan Standar SNI:Hasil survei menjadi dasar penyusunan rencana penataan kawasan. Standar yang mengacu pada SNI digunakan untuk memastikan keberlanjutan, keamanan, dan keindahan lingkungan wisata. Pemilihan lokasi dan desain mengikuti prinsip-prinsip yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

  3. Konsultasi dengan Pengelola Wisata:Rencana penataan yang telah disusun sebagian dikonsultasikan kepada pengelola wisata setempat. Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan memastikan bahwa rencana tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

  4. Finishing dan Penyempurnaan:Setelah mendapatkan masukan dari pengelola, rencana penataan kawasan "Dung Tungkul" disempurnakan. Referensi pengimplementasian desain diberikan untuk setiap titik rencana, memastikan kejelasan pelaksanaan di lapangan.

  5. Pemberian Referensi Pengimplementasian:Bagian akhir dari program ini adalah memberikan referensi pengimplementasian desain pada setiap titik rencana. Mahasiswa KKN memberikan panduan praktis untuk memastikan bahwa rencana penataan dapat diimplementasikan dengan efektif dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Berikut merupakan beberapa dokumentasi hasil dokumen rancana penataan kawasan yang telah disusun dan diberikan kepada pengelola wisata alam "Dung Tungkul"

Dokumentasi Pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline