Lihat ke Halaman Asli

Steffi

Siswi SMA Trinitas Bandung

Gita Nusa Indonesia: Melestarikan Budaya Indonesia melalui Penampilan Trinitas Symphony Orchestra

Diperbarui: 17 Juni 2024   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret suasana konser musik Gita Nusa Indonesia hari Sabtu, 15 (15/6/2024) Foto: Studio EMP YPII Bandung

Putar ke kiri e
Nona manis putarlah ke kiri
Ke kiri ke kiri ke kiri
Dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e...

Alunan musik dan suara yang indah nan merdu tersebut akhirnya berhasil dipersembahkan di konser musik Gita Nusa Indonesia pada Sabtu malam, 15 Juni 2024. Konser musik ini dipersembahkan oleh Trinitas Symphony Orchestra bersama Trinitas Youth Choir di GOR YPII Bandung. Trinitas Symphony Orchestra merupakan sebuah grup orkestra siswa siswi SMA Trinitas yang dipimpin oleh Hendry Limandry.

Dalam konser kali ini, Trinitas Symphony Orchestra mengangkat tema Gita Nusa Indonesia yang artinya nyanyian pulau-pulau Indonesia. Tentu, selaras dengan tema tersebut, ada banyak lagu daerah yang dibawakan dalam konser ini mulai dari medley Ratoeh Jaroe dan Bungong Jeumpa (Aceh), medley Sik Sik Sibatumanikam, Sinanggartulo, Kampuang Nan Jauh di Mato (Sumatera), Soleram (Riau), medley Jali-Jali, Keroncong Kemayoran, Ondel-Ondel (Betawi), Manuk Dadali (Jawa Barat), Medley Padhang Wulan & Gundul-Gundul Pacul (Jawa Tengah), serta Medley Rek Ayo Rek & Cublak Cublak Suweng (Jawa Timur) pada sesi pertama.

Kemudian di sesi kedua lagu-lagu daerah yang dibawakan juga semakin meriah mulai dari Janger (Bali), Cik Cik Periuk (Kalimantan Barat), Ampar Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara), Gemu Famire (NTT), dan Sajojo (Papua). Konser yang meriah ini ditutup dengan lagu Tanah Air yang mengharukan. Lagu-lagu tersebut yang diaransemen langsung oleh Hendry Limandry berhasil dibawakan dan ditampilkan secara apik dalam konser Gita Nusa Indonesia.

Di sela-sela lagu yang dimainkan, terdapat pemutaran film pendek yang mengisahkan seorang budayawan bernama Elang yang melakukan perjalanan mengelilingi pulau-pulau di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ia kemudian menuangkan catatan perjalanannya dalam sebuah jurnal yang akhirnya terwariskan kepada istri dan cucunya. Pemutaran film pendek ini menjadi sebuah benang merah yang menghubungkan setiap perjalanan Elang yang kemudian divisualisasikan dalam pertunjukan konser musik Gita Nusa Indonesia.

Penampilan Medley Ratoeh Jaroe dan Bungong Jeumpa Foto: Studio EMP YPII Bandung

Gimana sih perjalanannya dari persiapan sampai hari-H konser?

Jauh sebelum konser ini berlangsung, awalnya siswa siswi yang tergabung dalam grup orkestra ini mayoritas belum bisa bermain alat musik. "Mereka adalah siswa siswi SMA Trinitas yang pada mulanya belum punya alat musik, mereka tidak mengerti not balok. Lalu di kelas 10 mereka semua belajar, kita (sekolah) beri pinjam alat musik selama 3 tahun," ucap Hendry Limandry selaku guru pengajar orkestra di kata sambutannya.

Maka dari itu, untuk mencapai titik puncak acara konser ini tentu banyak usaha dan perjuangan yang telah dilakukan. Hendry Limandry selaku konduktor senantiasa melatih dan mendampingi siswa siswi selama hampir 2 tahun. Siswa siswi yang tergabung dalam grup orkestra benar-benar diajarkan dari 0 hingga akhirnya bisa membawakan penampilan yang spektakuler dalam konser kemarin.

Tidak hanya siswa siswi SMA Trinitas, konser ini juga dimeriahkan oleh siswa siswi dari jenjang lain. Ada siswa siswi dari jenjang TK dan SD yang berperan sebagai penari dan pemain pendukung, lalu ada beberapa alumni SMA Trinitas yang ikut serta dalam grup orkestra dan juga menjadi soloist yang ikut bernyanyi untuk memeriahkan konser. Ada juga siswa SMP Waringin yang ikut serta memainkan alat musik angklung dalam lagu Manuk Dadali. Semua penampil yang ikut dalam konser musik ini baru melakukan latihan gabungan sekitar 5 hari sebelum konser ini ditonton oleh masyarakat luas. Pada latihan yang pertama, masing-masing grup penampil masih kebingungan. Namun untungnya atas arahan para panitia juga, semua penampil bisa beradaptasi dengan cepat sehingga dalam waktu latihan gabungan yang singkat ini mereka bisa memberikan hasil yang terbaik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline