Lihat ke Halaman Asli

Steffi Kova

Mahasiswa

Perayaan Waisak 2568 Be di Tunjungan Plaza 3: Rupang Buddha Bergerak Terbesar di Dalam Gedung

Diperbarui: 17 Juni 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

            Young Buddhist of Association Indonesia (YBAI) merupakan organisasi Buddhis yang khusus bergerak dalam perkembangan muda-mudi Buddhis di Indonesia. YBAI memiliki sebuah visi, yaitu menjadi sebuah ajang selebrasi dan apresiasi terhadap Buddha Dhamma serta memiliki misi untuk membawa manfaat nyata dari ajaran Buddha pada masyarakat, melalui nilai-nilai universal yang diajarkan sang Buddha. Perlu diketahui juga bahwa YBAI adalah komunitas muda mudi Buddhis non-sekte, sehingga semua aliran Buddha bisa ikut bergabung.

            Pada waisak tahun ini organisasi YBAI mengadakan acara Vesak Festival 2024 yang diadakan di dua kota, yaitu di Kota Surabaya pada tanggal 22-26 Mei 2024 yang berlokasi di Tunjungan Plaza 3 dan di Kota Jakarta pada tanggal 29 Mei-2 Juni 2024 berlokasi di Center Atrium Mal Taman Anggrek. Tema yang diangkat pada Vesak Festival 2024 ini adalah Mindful Leadership for Better Society yang memiliki makna kepemimpinan yang penuh perhatian (Mindful) untuk masyarakat yang lebih baik.

Para pengunjung juga diberikan kesempatan untuk memupuk karma baik, yaitu dengan mengikuti sanghadana (berdana kepada Bhikkhu Sangha) karena ini merupakan sanghadana waisak terbesar di Indonesia dengan dihadiri lebih dari 30 Bhikkhu yang terbagi di Surabaya dan Jakarta. Dana yang diberikan berupa jubah dan Rupang Buddha dalam perlindungan Mucalinda. Selain berdana jubah dan rupang, para pengunjung juga dapat berdana lentera yang akan di blessing berbagai aliran Buddha selama 5 hari acara serta dana sukarela berupa bunga sedap malam dan photobooth. 

Tidak hanya itu, para pengunjung juga dapat berdana baju bekas layak pakai yang akan disalurkan kepada masyarakat difabel. Pakaian bekas adalah bentuk nyata kepedulian pada lingkungan dengan mengurangi permintaan terhadap produksi pakaian baru, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi emisi karbon. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan, memperkuat keterampilan, dan membantu mereka merasa lebih diterima dalam masyarakat sehingga tercipta Better Society.

            Perayaan Waisak 2568 Buddhis Era di Tunjungan Plaza 3 Surabaya sangatlah istimewa. Selain sebagai momen peringatan tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran Pangeran Siddhartha, Petapa Gautama mencapai pencerahan sempurna, dan Sang Buddha mencapai Parinibbana, acara ini juga dimeriahkan dengan keberadaan Rupang Buddha bergerak terbesar di dalam gedung yang telah memecahkan rekor MURI.

Rupang Buddha ini adalah rupang Buddha merawat Bhiksu yang sakit. Kisah ini tertulis dalam Dharmapada 18. Dimana pada suatu hari, Buddha berkunjung dan bertemu dengan seorang bhiksu tua yang berbaring karena sakit, wajahnya terlihat pucat dan badannya penuh dengan kotoran. Buddha kemudian meminta 500 bhiksu bergiliran merawat bhiksu tua tersebut, namun tiada yang berani masuk ke kuti bhiksu tua tersebut karena bau menyengat. Melihat kejadian tersebut, Buddha dengan welas asihNya langsung masuk ke dalam kuti dan memandikan bhiksu tua tersebut. Melihat kejadian itu, 500 bhiksu lainnya ikut membantu Buddha untuk membersihkan kuti bhiksu tua tersebut.

Rupang Buddha merawat Bhiksu yang sakit ini memiliki tinggi total 6.05 meter dengan tinggi Buddha 3.65 meter, dan tinggi dudukan dasar 2.4 meter. Rupang ini memiliki makna bahwa semua tradisi agama Buddha sepakat menjunjung welas asih dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli terhadap kemanusiaan dan lingkungan. Hal tersebut disimbolkan dengan Buddha sebagai sosok pemimpin yang penuh kesadaran secara bijaksana memberikan contoh secara langsung dan menuntun menuju pembebasan penderitaan.

            Selain rupang Buddha merawat bhiksu yang sakit, Vesak Festival 2024 juga memiliki dua rupang utama lainnya, yaitu Rupang Kelahiran Bodhisattva Siddharta dan Rupang Buddha Parinirvana. Rupang Pangeran Siddharta ini juga dapat berputar, memiliki tinggi total 2.7 meter, dengan tinggi patung Buddha 1 meter. Rupang Pangeran Siddharta ini sangat menarik minat pengunjung Vesak Festival 2024 karena para pengunjung dapat langsung berinteraksi dengan rupang tersebut melalui ritual Yu Fo.

            Ritual Yu Fo adalah ritual memandikan Buddha dengan menyiramkan air pada rupang bayi Siddharta sebanyak tiga kali dari bahu kiri-kanan-kiri menggunakan gayung dari batok kelapa. Ritual ini memiliki makna menyucikan diri dan bertekad untuk meningkatkan kualitas pribadi atau mengarahkan diri menjadi lebih baik.

            Sementara itu, rupang Buddha Parinirvana ditampilkan dengan model layar 3 dimensi. Rupang ini memiliki makna mengutamakan kepentingan bersama dengan landasan berkelanjutan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah walaupun sang Buddha sudah mencapai Parinirvana, bukan berarti Buddhadharma sudah tidak ada lagi. Segala ajaran Sang Buddha seperti Sila dan Pratimoksa yang sudah diajarkan oleh-Nya hendaknya dijadikan sebagai Guru oleh kita semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline