Pancasila, sebagai ideologi yang sifatnya terbuka, tetap relevan dalam masyarakat kontemporer. Ia memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, kemajuan dalam sains, dan aspirasi masyarakat. Berbeda dengan ideologi yang tertutup, seperti Pancasila, ideologi terbuka diakui karena karakteristiknya yang reformatif, dinamis, dan inklusif.
Kemampuan beradaptasi Pancasila memungkinkannya berinteraksi dengan pergeseran sosial, dinamika internal, dan mengintegrasikan konsep-konsep inovatif dari asal-usul eksternal. Keterbukaan Pancasila mencakup unsur-unsur idealis, normatif, dan realistis, memastikan bahwa prinsip-prinsip intinya dapat dimanfaatkan dalam mengatasi masalah sosial saat ini.
Selain itu, kemampuan beradaptasi Pancasila terhadap perubahan keadaan, kemajuan ilmiah, dan aspirasi masyarakat yang berkembang menyoroti esensinya yang asli, dinamis, dan berwawasan ke depan. Meskipun prinsip-prinsip fundamental tetap konsisten, kapasitas Pancasila untuk mengatasi tantangan yang semakin meningkat dalam masyarakat Pancasila sebagai ideologi inklusif juga memainkan peran penting dalam keberadaan bangsa dan negara. Kehadiran Pancasila sebagai ideologi nasional memposisikan Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi dengan prinsip-prinsip penting dalam tata kelola negara. Sangat penting bagi semua individu untuk memprioritaskan demokrasi dan memahami, mempelajari, dan menginternalisasi prinsip-prinsip pancasila
- Berikut adalah beberapa alasan mengapa Pancasila tetap relevan di era modern:
1.Identitas Nasional
Pancasila memainkan peran penting dalam membangun identitas nasional Indonesia. Di tengah globalisasi dan integrasi global, Pancasila membantu menjaga keunikan dan keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa Indonesia, serta memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan.
2.Pilar-pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pancasila menyediakan landasan yang kokoh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara di era modern. Nilai-nilai Pancasila, seperti keadilan sosial, demokrasi, musyawarah, dan persatuan, tetap relevan dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan.
3.Kesetaraan dan Keadilan
Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila tetap relevan di era modern yang ditandai dengan ketimpangan sosial dan ekonomi yang meningkat. Pancasila mendorong upaya untuk mengatasi kesenjangan, memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara, dan mencapai pembangunan yang inklusif.
4.Harmoni dan Kerukunan Antaragama
Pancasila mendorong kerukunan dan toleransi antaragama di tengah masyarakat yang semakin multikultural. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila menjembatani hubungan harmonis antara berbagai agama dan meyakinkan kebebasan beragama bagi semua warga negara.