Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan SDA: Deplesi, Depresiasi, Amortisasi dalam Konteks Valuasi dan Nilai Ekspor

Diperbarui: 5 Maret 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemanfaatan sumber daya alam merupakan topik yang relevan dari perspektif ekonomi dan keberlanjutan. Artikel ini membahas tentang konsep deplesi, depresiasi, dan pemulihan terkait pemanfaatan sumber daya alam serta pentingnya valuasi dasar  dan nilai ekspor dalam menjaga keberlanjutan penggunaan sumber daya alam.

 Deplesi, Depresiasi dan Amortisasi

  • Deplesi: Mengacu pada berkurangnya jumlah sumber daya alam yang tersedia karena eksploitasi atau penggunaan yang berlebihan. Menipisnya sumber daya alam merupakan permasalahan utama dalam menjaga kelestarian sumber daya alam, karena dapat mengancam ketersediaan sumber daya tersebut untuk generasi mendatang.
  • Penyusutan: Dalam konteks sumber daya alam, penyusutan mengacu pada penurunan nilai suatu aset alam karena penggunaan, seperti penurunan kualitas lahan pertanian atau penurunan kualitas air akibat pencemaran.
  • Amortisasi: Sebuah konsep yang mirip dengan depresiasi, namun lebih umum digunakan sehubungan dengan aset tak berwujud seperti hak mineral dan paten yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam.

Dalam pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam, penting untuk memperhatikan konsep deplesi, depresiasi, dan pemulihan sebagai indikator keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam. Selanjutnya, nilai sumber daya alam dan nilai ekspor harus dievaluasi secara cermat  berdasarkan evaluasi komprehensif yang  tidak hanya memperhitungkan nilai ekonomi tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.

Pendekatan yang seimbang dan berkelanjutan memungkinkan pemanfaatan sumber daya alam  memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan, sekaligus menjamin kelangsungan sumber daya alam untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline