Lihat ke Halaman Asli

Stefanus Dean Dardya

Mahasiswa Psikologi Universitas Diponegoro

Stress Attack di Kelurahan Pleburan? "Aku Harus Ngapain?"

Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

SEMARANG (24/7/2022) -- Stres adalah suatu fenomena yang kerap dijumpai dalam kehidupan tiap orang. Stres dapat dialami oleh setiap insan manusia tanpa pandang bulu, baik yang masih belia hingga lansia, perempuan maupun laki-laki, dari apapun latar belakangnya. Stres umumnya dideskripsikan sebagai suatu bentuk proses mental seseorang ketika ia menghadapi peristiwa atau hal yang dianggap tidak mengenakkan dan cenderung bersifat "mengancam". Stres juga merupakan suatu proses psikobiologikal, yang berarti memengaruhi fisik maupun psikis individu dan dapat menimbulkan reaksi-reaksi kecemasan. Stimulus yang menimbulkan stress tersebut disebut pula dengan stresor.

Stres dapat menyerang siapapun, tak terkecuali para remaja. Remaja merupakan suatu tahap perkembangan seseorang di mana individu berusaha mencari identitas dirinya dan berusaha menemukan intimasi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam proses tersebut, tidak jarang para remaja menemukan situasi atau stimulus apapun yang dapat menimbulkan stres. Oleh karena itu, untuk menanggulangi stress tersebut, diperlukan strategi yang tepat untuk menangani stres tersebut. Strategi ini kerap disebut pula dengan koping stres.

Pada Minggu, 24 Juli 2022, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2021/2022 yang bertugas di wilayah Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, memaparkan edukasi mengenai stres. Edukasi tersebut mencakup pengertian tentang stres hingga strategi koping stres. Target edukasi ini merupakan para remaja hingga dewasa awal, yang sedang berada dalam fase pencarian jati diri. Hal ini dilakukan mempertimbangkan kemungkinan remaja tersebut dapat terjebak dalam strategi koping yang tidak tepat dan justru dapat merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Selain pemaparan mengenai edukasi stres, diberikan pula suatu buku pedoman atau booklet yang berisi materi serupa. Diberikannya booklet tersebut bertujuan untuk dapat menjadi "pegangan" bagi para remaja tersebut, kapanpun mereka membutuhkannya. Booklet ini juga dapat menjadi sumber pengetahuan bagi orang-orang yang ingin memahami lebih dalam mengenai stres dan kopingnya.

Diharapkan dengan diadakannya edukasi ini, para remaja yang menjadi partisipan dapat merasa terbantu setiap mereka mengalami stres, mengingat bahwa stres bukanlah sesuatu yang dapat dihindari. Materi edukasi ini juga diharapkan dapat membantu para remaja tersebut dalam perjalanan eksplorasi diri mereka; mencegah mereka dari terjerumus dalam tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Penulis : Stefanus Dean Dardya Moniaga

DPL        : Rosyida, S.P., M.Sc.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline