Lihat ke Halaman Asli

Kelas Pertama Tanpa Freud

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kelas pertama psikologi kepribadian I hari ini agak telat, Pak Taufik seperti biasa datang dengan santai, dengan jaket hitam andalannya. Dalam pikiranku hari ini pasti kelas kita akan membahas tentang Sigmund Freud, salah satu tokoh psikologi terkenal yang membawa teori Psikoanalisis Klasik. Sebenarnya sih aku belum paham jelas tentang teori yang akan ku pelajari nanti, maka dari itu aku membenarkan semua mood ku di kelas agar aku bisa dengan semangat mencatat dan mendengarkan apa yang dijelaskan beliau tentang Freud. Prolog Pak Taufik awalnya masih menyenangkan, perkenalan, asal usulnya, darimana beliau di luluskan, kenapa beliau mengambil kuliah jurusan Psikologi, semua dibeberkan hari itu juga. Yang bikin bingung ya waktu beliau bilang kalau untuk menempuh S1 nya beliau harus memakan waktu 6 tahun. Cukup kaget sih, sekelas dosen gitu. Kenapa bisa lulus kuliah S1 selama itu. Tapi satu pelajaran yang beliau sampaikan disana, beliau bilang lulus itu pilihan dan beliau memilih waktu selama itu untuk lulus S1. pikirku sih beliau cuma ngeles haha
Prolog berlanjut sampai akhirnya beliau mulai masuk ke materi awal, apa itu Psikologi. Kenapa ada ilmu Psikologi, kapan Psikologi akhirnya dianggap sebagai ilmu pengetahuan, ya masih dasar-dasarnya sih. Sekalian mengingat-ingat tentang matkul psikologi umum semester lalu lah. Psikologi sendiri secara umum adalah ilmu yang memperlajari tentang tingkah laku, proses mental, dan gejala jiwa setiap individu yang masih bisa diamati dan dipelajari. Psikologi sendiri secara sah dianggap sebagai ilmu pengetahuan sejak Wilhelm Wundt meresmikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada tahun 1879. Jadi sejak itu para psikolog, sosiolog ataupun fisiolog akhirnya mempunyai tempat untuk mempelajari dan mengamati tentang gejala-gejala setiap individu di jamannya. Beberapa menit berlalu, Pak Taufik masih ada di sebelah whiteboard, beliau tiba-tiba lari ke penjelasan tentang filsafat. Tentang apa itu filsafat positivistik, tokoh filsafat positivistik itu ialah August Comte. Nama baru lagi, aku tak mengenalnya, pikirku. Pak Taufik bilang Filsafat Positivistik itu adalah satu-satunya filsafat yang menggunakan metode observasi dan dibantu dengan metode matematika yang akhirnya disebut dengan metode ilmiah yang dibakukan oleh August Comte.

Lalu lalang, ke depan kelas ke belakang kelas, sampai di akhir jam kuliah aku mencari dimana Freud. Kenapa bab pertama di buku Psikologi Kepribadian milik Alvisol tak beliau jelaskan hari ini? Padahal setengah mati aku penasaran dengan Freud yang banyak sekali dibicarakan orang-orang hebat psikologi semua usia. Yang dibicarakan hari ini hanya Wundt, August Comte dan beliau sendiri.

Mungkin Freud akan kutemui minggu depan. Jadi untuk kalian, viewers atau readers yang belum tau siapa Freud dan mau tau, tunggu tulisan aku selanjutnya yah! Kita sama-sama belajar tentang Freud dan teman-temannya yuk mulai minggu depan! hehe

And for the last, psikologi itu ilmu yang berteori ya guys, jangan sampai salah paham. Bedain ya antara psikolog dan ahli hipnotis yang gampang banget baca pikiran orang lain. hehe kita gak segampang itu kok baca pikiran kalian ^^ seeyou !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline