Lihat ke Halaman Asli

Stefani Krista

Pecinta hujan, perantau, dan penyuka jalan-jalan.

Jangan Lupa Lakukan Hal-hal Besar

Diperbarui: 23 November 2017   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: thetransformation.company

"Mulailah dari hal-hal kecil dan sederhana." Kalimat ini sering kali dituliskan, juga disampaikan oleh banyak orang untuk memulai suatu perubahan atau karya. Sayangnya kita acap kali menyalahartikan kalimat tersebut. Alih-alih hanya memulai dengan hal-hal kecil, kita—termasuk saya—menjadi keterusan hanya melakukan hal-hal sederhana saja. Kita sering lupa atau enggan melakukan hal besar.

Fenomena keterusan melakukan hal-hal sederhana ini memang sudah menjadi kebiasaan yang ditemui dalam keseharian kita. Contohnya soal menjaga kebersihan lingkungan. Kita sering diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dengan melakukan itu, kita merasa cukup menjaga lingkungan sekitar kita. Padahal ini tentu tak cukup untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik. Kita mestinya berlanjut melakukan hal-hal besar, misalnya menjadi kreatif menata pekarangan rumah dengan tanaman, terlibat dalam komunitas pemerhati lingkungan, dan banyak lagi.

Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari kita adalah soal ibadah. Bagi orang-orang beragama, kita selalu diingatkan untuk disiplin secara rohani, dengan berdoa, merenungkan kitab suci, dan sebagainya—hal-hal yang berhubungan dengan pribadi. Sayangnya kita kadang lupa bahwa hubungan pribadi dengan Pencipta yang baik harusnya mendorong kita untuk mengerjakan kebaikan—hal-hal besar—yang berhubungan dan berguna bagi orang banyak. Misalnya, mengajar anak-anak yang putus sekolah atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan profesi kita.

Dan lupa atau enggan melakukan hal-hal besar seperti contoh-contoh di atas, dapat menjadi penghambat kemajuan diri sendiri dan orang banyak. Dengan terbiasa hanya melakukan hal-hal kecil saja, kita akan menjadi malas untuk berusaha lebih keras. Kita merasa nyaman berada dalam kondisi yang itu-itu saja, tak mau berkontribusi lebih dalam lingkungan dan bangsa. Ini tentu bukan hal yang baik.

Saya pribadi juga berusaha melakukan hal-hal besar versi saya. Dulu saya hanya menulis di blog tentang keseharian saya, dari soal kuliah, sampai ke hubungan dengan orang-orang sekitar saya. Saya yang tak mudah menyampaikan emosi, memilih menulis untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan saya. Namun seiring berlalunya waktu, saya ingin berbagi dan menuliskan hal-hal yang lebih serius dan berhubungan dengan orang banyak. Maka saya pun mulai menulis yang berhubungan dengan bangsa di Kombi dan Kompasiana.

Ya, hal-hal besar yang harusnya kita lakukan setelah mengerjakan hal-hal sederhana itu tentu juga disesuaikan dengan minat dan kapasitas kita. Kita dapat mengambil bagian dalam bidang-bidang yang menarik dan mampu kita kerjakan.

Maka, sembari mengingatkan atau mengingat slogan "mulailah dari hal-hal kecil", kita juga mesti tak lupa untuk berlanjut melakukan hal-hal besar. Mari!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline