Berbeda dengan di Indonesia yang lebih banyak menyensor adegan vulgar, Korea Selatan adalah negara yang menyensor tato bahkan di acara televisi. Mengapa tato dilarang di Korea Selatan? Berikut aturannya.
Tato adalah gambar yang diaplikasikan di kulit manusia. Ada tato yang permanen dan juga sementara. Budaya mentato tubuh ada tersebar di berbagai negara di dunia, bahkan beberapa daerah memiliki tato di tubuh mereka sebagai budaya.
Namun, di Korea Selatan kegiatan memiliki tato dan mentato tubuh seseorang harus dihadapkan dengan beberapa aturan. Tidak semua orang di Korea Selatan memiliki tato. Namun, sebagian diperbolehkan memiliki tato bahkan selebritis papan atas, aktor, aktris, hingga member grup idol juga memiliki tato.
Mengapa seseorang mentato tubuhnya?
Ada beragam alasan mengapa seseorang memutuskan untuk memiliki tato. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Tato sebagai ekspresi seni, sebagaimana seniman tato membuat karya melalui gambar yang diciptakan. Bedanya, gambar tersebut tidak di atas canvas lukisan melainkan di atas kulit manusia.
Tato dianggap sebagai seni yang bernilai, tidak jarang seseorang mentato tubuhnya dengan gambar yang memiliki makna. Entah kenangan atau gambar seseorang yang dikasihinya.
Baca juga: Kontak dengan Pasien Covid-19? Segera Lakukan Langkah-langkah Berikut
Tato sebagai jasa profesi, sebagian seniman tato mengabdikan hidupnya sebagai seniman tato dan menjadikannya profesi. Tarif yang dipatok untuk tato tubuh pun beraneka ragam.
Namun, di beberapa daerah memang ada aturan untuk melarang adanya tato. Ada juga alasan terkait spiritual termasuk larangan dalam ajaran keyakinan, sebagaimana yang diterapkan di Korea Selatan.
Mengapa tato dilarang di Korea Selatan?
Tato dianggap sebagai sesuatu yang sensitif. Terbukti dari himbauan kepada tokoh publik yang ada di Korea Selatan, untuk menutupi tatonya dengan memakai baju yang tertutup, supaya tatonya tak terlihat. Sensor tersebut sering dilakukan di tayangan televisi. Bahkan tato juga disensor di drama Korea dan variety show.