Meski belum menikah dan memiliki anak, namun saya menaruh perhatian besar terhadap anak-anak yang kecanduan dengan smartphone/gawai. Saya dikaruniai keponakan yang masih balita namun sudah pandai bermain gawai.
Pandainya anak-anak zaman sekarang menggunakan smartphone tidak lepas dari perkembangan teknologi yang sangat pesat. Manusia beriringan dengan munculnya berbagai alat teknologi yang canggih. Maka, bukan hal yang aneh jika masyarakat mulai lekat dan bergantung dengan gawai.
Kehebatan smartphone dalam menyediakan berbagai aplikasi tentu saja membawa kemudahan bagi khalayak umum. Tidak terkecuali bagi ibu-ibu rumah tangga yang menggunakan smartphone untuk menampilkan hiburan maupun tontonan edukasi dari gawai, seperti aplikasi Youtube.
Anak biasanya jauh lebih tenang dan anteng saat menonton hiburan dari smartphone. Sama halnya yang dialami oleh keponakan saya, di usia yang masih balita, ia termasuk anak yang sangat aktif.
Saat jam makan siang, saya harus lari kesana-kemari untuk beradaptasi dengan tingkah-polahnya. Oleh karena itu, saat mengasuh keponakan, saya harus menunjukkan amunisi andalan: kartun dari layanan streaming atau menonton di Youtube.
Baca juga: Pengaruh Youtube terhadap Anak-anak oleh Achamd Faisal
Saya berusaha sehati-hati mungkin supaya tindakan memberikan kesempatan untuk bermain gawai dilakukan secara cukup dan tidak berlebihan. Sebab kasus kecanduan gawai kepada anak-anak bisa saja terjadi, lho. Secara umum, anak kecanduan smartphone bisa terlihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
- Mudah marah jika keinginan bermain hape tidak dituruti
- Tidak tertarik dengan mainan lainnya selain hape
- Mudah bosan dan dalam jarak waktu sebentar selalu mencari hape
- Tidak jarang beberapa anak berani melawan orangtuanya saat diarahkan untuk tidak terlalu sering menggunakan smartphone