Lihat ke Halaman Asli

Stefana Prodesta

Mahasiswa Profesi Ners Universitas Diponegoro

Mengenal Peran Perawat dalam Menangani Kasus Acute Limfoblastik Leukimia

Diperbarui: 11 April 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(jika mau menggunakan poster tersebut silahkan izin ke stf.prodesta@gmail.com)

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA), adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika limfoblas (sel darah putih yang belum matang) memperbanyak diri dengan cepat dan agresif. LLA lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Mari kita bahas lebih lanjut tentang kondisi ini:

  1. Penyebab LLA:
    • LLA disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel punca di sumsum tulang. Mutasi ini menyebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah yang tidak matang dan tidak berfungsi normal, serta mengganggu produksi sel darah yang sehat.
    • Faktor risiko meliputi kelainan genetik tertentu (seperti Down syndrome), pengobatan kanker sebelumnya (kemoterapi atau radioterapi), paparan radiasi tinggi, daya tahan tubuh lemah, obesitas, dan merokok.

  2. Gejala LLA:
    Penderita LLA mengalami gejala akibat kurangnya sel darah yang matang, termasuk:
    • Gusi berdarah
    • Sering mimisan
    • Kulit pucat atau mudah memar
    • Nyeri pada sendi dan tulang
    • Demam tinggi
    • Napas tersengal-sengal
    • Pembengkakan kelenjar getah bening

  3. Pengobatan LLA:
    • Pengobatan melibatkan kemoterapi, radioterapi, dan terapi target.
    • LLA pada anak-anak memiliki peluang kesembuhan yang baik, sementara pada orang dewasa, peluang kesembuhan lebih rendah.
  1. Penyebab LLA:
    • LLA disebabkan oleh perubahan atau mutasi genetik pada sel punca di sumsum tulang. Mutasi ini menyebabkan sumsum tulang memproduksi sel darah yang tidak matang dan tidak berfungsi normal, serta mengganggu produksi sel darah yang sehat.
    • Faktor risiko meliputi kelainan genetik tertentu (seperti Down syndrome), pengobatan kanker sebelumnya (kemoterapi atau radioterapi), paparan radiasi tinggi, daya tahan tubuh lemah, obesitas, dan merokok.

Perawat memainkan peran penting dalam merawat pasien dengan LLA. Berikut adalah beberapa tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk pasien LLA:

  1. Edukasi dan Dukungan:
    • Perawat memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang kondisi LLA, pengobatan, dan perawatan.
    • Dukungan emosional dan psikososial juga diberikan untuk membantu pasien menghadapi perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama perawatan.

  2. Pengkajian dan Pemantauan:
    • Perawat melakukan pengkajian lengkap terhadap pasien, termasuk riwayat kesehatan, gejala, dan tanda-tanda vital.
    • Pemantauan terhadap efek samping kemoterapi, seperti mual, muntah, dan penurunan berat badan, juga dilakukan.

  3. Manajemen Gejala:
    • Perawat membantu mengelola gejala seperti nyeri, mual, dan kelelahan.
    • Pemberian obat antiemetik dan analgesik sesuai dengan kebutuhan pasien.

  4. Perawatan Kulit dan Infeksi:
    • Perawat memastikan kebersihan kulit dan mengawasi tanda-tanda infeksi.
    • Pencegahan infeksi melalui penggunaan teknik aseptik saat melakukan prosedur medis.

  5. Pemantauan Laboratorium:
    • Perawat mengawasi hasil tes darah dan pemantauan jumlah sel darah putih, hemoglobin, dan trombosit.
    • Pemberian transfusi darah jika diperlukan.

  6. Edukasi Nutrisi:
    • Perawat memberikan edukasi tentang diet yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
    • Mendorong konsumsi makanan yang kaya protein dan vitamin.

  7. Pemantauan Efek Samping Terapi:
    • Perawat memantau efek samping dari kemoterapi, seperti penurunan sel darah putih dan anemia.
    • Memberikan dukungan dan perawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Ingatlah bahwa perawatan pasien LLA melibatkan tim multidisiplin, termasuk dokter, perawat, ahli gizi, dan spesialis lainnya. Kerjasama tim sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline