Kemajuan teknologi yang pesat, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI), telah membuka berbagai kemungkinan baru dalam ekonomi digital saat ini.
Walaupun begitu, di balik potensi inovatif tersebut, sebenarnya muncul kebutuhan yang semakin mendesak (urgent) untuk memprioritaskan etika digital.
Organisasi yang peduli dengan dampaknya bagi masyarakat harus mulai mempertimbangkan prinsip-prinsip etika dalam penggunaan teknologi.
Etika digital melibatkan pertimbangan dan tindakan yang bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi, dengan fokus pada kepentingan publik dan penghormatan terhadap nilai-nilai moral.
Hal ini menjadi semakin penting karena kemajuan teknologi, terutama kecerdasan buatan, dapat disalahgunakan, melanggar privasi, atau bahkan menciptakan ketimpangan sosial jika tidak dikelola dengan baik.
Salah satu aspek penting dari etika digital adalah perlindungan privasi, karena dalam era digital, data pribadi menjadi sangat berharga.
Organisasi harus memastikan bahwa data pribadi yang dikumpulkan dan digunakan dalam operasi mereka diperlakukan dengan bijaksana dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mereka juga harus melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan terkait penggunaan data pribadi, dan memberikan kontrol yang memadai kepada individu atas data mereka.
Selain itu, etika digital juga melibatkan transparansi dalam penggunaan teknologi.
Organisasi harus menjelaskan secara jelas bagaimana teknologi mereka bekerja, apa tujuan dan implikasinya, serta bagaimana data dikumpulkan, digunakan, dan dilindungi.
Transparansi ini akan membangun kepercayaan dan memungkinkan individu untuk membuat keputusan yang cerdas dan informasi tentang penggunaan teknologi.