Melansir berita cryptonews diinformasikan bahwa pada tanggal 3 Mei 2024, seorang pedagang yang tidak diketahui kehilangan $68 juta Bitcoin dalam satu transaksi dalam skema penipuan/pemalsuan bitcoin address.
Kejadian tersebut menunjukkan bahwa dunia kripto masih rentan terhadap serangan dan penipuan yang merugikan para investor.
Skema penipuan semacam ini memanfaatkan kelalaian dan kecerobohan pedagang saat melakukan transaksi, sehingga penting bagi para investor di Indonesia untuk memahami risiko dan melindungi aset mereka.
Skema penipuan pemalsuan alamat bitcoin melibatkan penipu yang mengecoh korbannya dengan mengirimkan aset digital ke alamat palsu yang dimilikinya.
Dalam kasus ini, seorang pedagang kehilangan lebih dari 97% dari total asetnya, dan sisanya telah dihapus, meninggalkannya hanya dengan $13,56 senilai Ethereum (ETH).
Skema penipuan semacam ini bukanlah yang pertama kali terjadi, karena pada Oktober 2023, seorang peretas berhasil menguasai token ARB senilai $1,2 juta menggunakan metode yang sama.
Kejadian ini menunjukkan bahwa walaupun jumlah kasus penipuan penyulingan alamat semakin berkurang, namun masih ada ancaman serius terhadap keamanan aset digital.
Pada bulan April, investor kehilangan setidaknya $33 juta aset digital dalam kasus penipuan yang terkait dengan platform perjudian ZKasino.
Meskipun kejadian ZKasino terjadi, jumlah kerugian akibat penipuan dan serangan pada bulan April tercatat paling rendah sejak tahun 2021.
Namun, perlu diingat bahwa total kerugian dari serangan dan penipuan mencapai lebih dari $502 juta selama kuartal pertama tahun 2024.