Lihat ke Halaman Asli

Blackberry untuk Dapur

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kebayang dongggg zaman sekarang tidak punya Blackberry, handphone Sejuta umat. Mungkin motto *Sejuta umat* cocok buat Blackberry bukan E**A. Karena tercatat, Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar blackberry  terbesar didunia. Ponsel pabrikan paman sam ini dengan sekejap meluluh lantahkan ponsel Nokia yang meraja lela di Indonesia. Tak bergeming orang mau bilang seperti apa tentang Nokia pada saat ini, yang jelas mainset kaula muda sekarang menganggap ponsel Nokia hanyalah ponsel jadul yang ketinggalan zaman. Why? ini disebabkan oleh tidak ada differensiasi ponsel nokia dalam melayani konsumennya. Dalam hal ini yang pasti tingkat kecanggihan dalam sisi kemudahan.

Wait... kembali ke Ponsel Blackberry.

Kamu tau seperti apa rasanya tidak memiliki ponsel blackberry?? hmmm mungkin seakan-akan kita dikucilkan di dalam komunitas kita sendiri. Jadi, banyak orang membeli blackberry hanya untuk memenuhi permintaan secara tidak langsung dari lingkungannya. boleh dikatakan Blackberry Nyawaku.

Dengan sirkulasi seperti itu, banyak orang melihat berbagai peluang usaha mereka dalam memasarkan produk yang mereka jual. Secara recearch tidak langsung, banyak kaum hawa yang pasti ibu-ibu rumah tangga. Mereka banyak mengisi waktu luang mereka dengan bisnis rumahan. dengan bermodal 1 blackberry saja, mereka bisa meraup keuntungan yang bisa menutupi kebutuhan dapur.

Nyari uang tidak perlu lagi kerja kantoran, mendulang emas cukup dengan blackberry. sebagai contoh, para ibu-ibu memulai bisnis rumahannya hanya memasarkan produk teman-temannya atau menjual barang dengan sistem dropsip. Di indonesia pemain seperti sangat banyak, dengan kentungan yang menjanjikan dan juga tidak ada resiko.

seperti yang di jalani oleh ibu Ms Lee sebagai ibu rumah tangga dia memulai bisnis seperti ini hanya lewat teman-tamannya di blackberry. bermodalkan foto produk, dia menyebar informasi penjualan pakaian anak sisa eksport.  perlahan dia merintis seperti ini, dan akhirnya dia membuka toko sendiri dirumahnya. So, sekarang dia lebih naik pangkat menjadi distributor langsung pakaian branded sisa eksport yang memiliki nama toko Stasiun Branded Stocklot yg dijual secara grosir dan partai. Semuanya hanya dilakukan di rumah, tanpa harus kerja kantoran.  Dia hanya menjual lewat Blackberry dan facebook stasiun branded stocklot yang di kelola langsung olehnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline