Lihat ke Halaman Asli

fanky christian

IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

Pancasila, LLM nya Indonesia

Diperbarui: 1 Juni 2024   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mungkin agak susah mengertinya disini, tapi saya mencoba membantunya memahaminya dari aspek teknologi.

Pancasila telah ada sejak lama, dan menjadi pondasi bangsa Indonesia. Tapi sesungguhnya proses nya tidak pernah berhenti, lima sila yang ada terus berkembang, terus dilatih untuk menjadi bangsa yang besar.

Pancasila dimulai dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Pancasila telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Dan ini semua merupakan nilai-nilai yang luar biasa. Nilai-nilai ini seperti gotong royong, musyawarah mufakat, toleransi, dan keadilan sosial, merupakan fondasi moral yang kokoh untuk membangun bangsa. 

Pancasila merupakan sari dari big data Indonesia

Pancasila menampung nilai-nilai keragaman bangsa Indonesia. Kita punya beragam suku bangsa, agama dan budaya.  Dalam ragam data yang luar biasa ini, Pancasila adalah sarinya.

Pemilihan proses Pancasila pun dilakukan secara demokratis. Ini demi memastikan Indonesia bisa menjadi bangsa yang besar dan bersatu.

Dalam tiap tahapan bangsa dan negara Indonesia, Pancasila akan selalu diuji. Ada hal-hal baru yang terus dimasukkan ke dalam nilai-nilai Indonesia, dan sangat dinamis. Semua dimulai sejak 17 Agustus 1945, dimana saat Pancasila ditetapkan menjadi dasar negara.

Mengembangkan Pancasila

Sama seperti machine learning, dan LLM maka kita semua saat ini sedang "mengembangkan" kemampuan Pancasila. Kita semua memasukkan data-data (baca: nilai-nilai) yang diperlukan untuk terus mengembangkan Pancasila di dalam semua aspek kehidupan kita sebagai bangsa dan negara.

Disinilah peran penting kita, untuk tetap bisa mengingat pola dasar Pancasila tetap menjadi pondasi di negara kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline