Salah satu bahaya yang paling mengerikan adalah bahaya kebakaran. Dan ini juga yang sering menghanguskan rumah, kantor, gedung, hingga pabrik. Lalu mengapa pabrik atau ruang kantor yang kali ini menjadi fokus ? Tidak lain karena investasi tinggi yang telah dikeluarkan perusahaan, instansi untuk semua fasilitas ruangan dan pabrik yang ada.
Banyak cara deteksi kebakaran yang dilakukan sedari dulu, dimana umumnya menggunakan sensor asap (smoke), sensor panas (heat) dan sekarang ada lagi yang sedang marak, sensor camera. Kali ini kami mengangkat sensor camera yang mendeteksi kobaran api dengan menggunakan pendekatan flame. Flame adalah radiasi sinar ultraviolet yang diakibatkan oleh menyalanya api. Dan ini sangat tepat digunakan di perkantoran, pabrik yang memang sangat sensitif atas adanya api.
Untuk itulah, EVENTCERDAS mengundang DCM dan mitranya LAMJAYA yang menjelaskan produk CCTV Flame Detection, yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran di pabrik. Kami membahasnya dalam sesi webinar kemarin.
Dalam diskusi di webinar, banyak hal diangkat terkait pengamanan ruangan kantor dan secara khusus pabrik yang memang harus dijaga dari bahaya kebakaran. Perangkat yang diperkenalkan dapat mendeteksi api dari sekecil api korek api dalam radius 30 meter. Ini yang biasanya ada kemungkinan terjadi di lingkungan kantor dan pabrik, letupan kecil api yang mendadak menjadi besar dalam hitungan menit.
Lalu perangkat CCTV Flame Detection ini bisa mendeteksi secara cepat, dan memberikan alert kepada pengguna untuk bisa segera melakukan mitigasi / penanangan yang diperlukan. Dengan adanya penanganan yang cepat, maka bahaya kebakaran dapat diminimalisir.
Tentu perangkat ini bisa dikoneksikan dengan sistem alarm yang ada, misalnya sistem pengeras (horn), hingga alert ke pihak tertentu dengan berbagai teknologi yang ada saat ini. Sistem akan melengkapi sistem pemadam api yang telah ada, misal hidran, atau bisa mempercepat penanganan dengan menggunakan APAR yang ada.
Pastikan anda menjaga investasi kantor dan pabrik yang sangat sensitif terhadap api dengan menggunakan teknologi sejenis ini. Yang menarik, teknologi ini tidak menggunakan pendekatan Artificial Intelligence, melainkan menggunakan pendekatan sensor Flame Detector, sehingga investasi perangkat tidak menjadi mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H