Tahapan selanjutnya dalam pengembangan bisnis, adalah menentukan kanal marketing.
Pertama, adalah bagaimana anda bisa memilih kanal yang tepat untuk bisnis anda. Bagi kita yang berbisnis di bidang Business to Business (B2B), dimana target market nya adalah korporasi , maka sesuaikan dengan dimana customer kita biasa berada.
Bila customer kita biasa berada di LinkedIn, Facebook, maka disanalah juga anda harus berpromosi. Demikian juga untuk Business to Customer (B2C), bila target customer kita berada di jalan yang dimana kita buka usaha, maka kita bisa menggunakan brosur.
Bila customer anda ada di mal, maka promosilah di mal. Bila customer anda kebanyakan mengakses informasi via TV, maka disanalah beriklan dengan masif. Kanal marketing tetap memperhatikan dimanakah kebanyakan customer kita berada.
Kedua, marketing itu bukan hanya sekedar iklan. Tidak hanya iklan saja, tapi diukur. Banyak perusahaan, atau usaha, percaya dengan cara membagikan brosur adalah cara terbaik. Tapi tidak pernah diukur. Demikian juga, banyak yang beriklan di TV, tapi tidak pernah diukur. Bagaimana cara mengukurnya ?
1. Cari tahu bagaimana customer tahu atau membeli produk/jasa anda? Bisa dengan tanya langsung, kuisioner singkat, melalui sales kita, semua ini untuk mengetahui apakah pola kanal marketing yang telah dilakukan efektif atau tidak.
2. Ukur pendapatan penjualannya (Sales Revenue). Setelah kita tahu darimana customer itu datang, ukur secara periodik berapa banyak nilai penjualan yang berhasil didapat. Ini membandingkan antara biaya marketing yang telah dikeluarkan dengan pendapatan (revenue) yang didapat.
3. Ukur konsumen yang kembali membeli. Ingat, bisnis bisa bertahan bila ada customer yang 'rajin' membeli, menggunakan dan terus menerus. Pengukuran ini namanya Customer Retention.
Berapa banyak customer yang pernah membeli, mereka kembali membeli. Mungkin ada beberapa industri yang tidak bisa mengukur, atau sulit.
Tapi dari data pembelian yang masuk, setidaknya sudah kelihatan customer mana yang terus membeli, setidaknya dalam kurun waktu tertentu.
4. Trafik ke kanal. Ini juga harus diukur. Ada yang promosi terus menerus via twitter, tapi pengikutnya hanya dibawah 100, apakah ini efektif. Demikian juga ke kanal marketing lainnya. Berapa banyak yang ke Facebook Page, ke LinkedIn, atau mungkin melihat video youtube produk kita, berapa jumlah viewer nya.