Lihat ke Halaman Asli

fanky christian

IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

Bite-Size Learning

Diperbarui: 12 Juni 2021   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kita semua menjalani dan menikmati cara belajar baru saat ini, apa itu ? Bite-Size Learning. 

Dalam banyak kesempatan, cara kami mengembangkan kemampuan orang adalah meminta mereka untuk belajar mandiri terlebih dahulu. Bahkan dulu ada saatnya , kami menerapkan test dua minggu. Apa lagi ini ? Kami memberikan kesempatan orang untuk mempelajari yang kami minta selama dua minggu, setelah itu barulah bertemu dan kami test. 

Ini kami lakukan agar kami bisa melihat; Pertama, apakah benar kandidat ini serius. Bila dia serius akan kembali lagi dalam dua minggu, bila tidak serius, mereka tidak akan mau kembali lagi. Pola ini cocok untuk para kandidat yang baru lulus dari kampus atau sekolah. 

Kedua, melihat kemampuan belajar mandiri. Dalam dunia IT , kemampuan yang sangat diperlukan dalam dunia IT, kemampuan belajar mandiri dan belajar terus. Ini kemampuan dasar di bidang kami. 

Setelah mereka masuk, bagaimana mereka belajar lebih banyak ? Kami berikan bite-size learning, belajar sedikit demi sedikit. Pola nya bagaimana? Sama. Kita berikan bahan, bacaan buku, ebook, panduan PDF, mereka baca dan coba sendiri dulu. Kalau ada alat, mereka coba sendiri dulu, baca dan setup sendiri. Setelah itu, baru di-mentor. Baru yang senior membantu. 

Maka jangan heran, blended-learning akan menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Anak-anak kita akan mulai belajar dengan pola ini. Kenapa kita tidak bisa? Kita semua diciptakan Tuhan sebagai makhluk pembelajar yang paling sempurna. 

Apa yang harus kita siapkan? Pertama, Platform e-Learning - ini akan membantu orang mengakses materi. Sekarang bisa dan semua ada di youtube. Mungkin ada video pembelajaran khusus, mungkin ada yang bahkan punya LMS (learning management system). Bedanya, tiap hari-tiap saat tertentu mereka akan belajar hal kecil, yang fokus dibaca, dipelajari secara online. Ini yang dipelajari kecil, sedikit demi sedikit. 

Kedua, Video Conference - karena kita tidak bisa bertemu, kita akan bertemu secara virtual. Mengapa kita tetap perlu bertemu, karena kita adalah manusia. 

Dan  ketiga, Messaging diperlukan. Karena kita sekarang dimonitor, saling berkomunikasi, saling bertanya dan dibantu, dengan aplikasi messaging. Ini bisa whatsapp, dll.  Ini tugasnya para senior, menjadi mentor, menjadi fasilitator. Ini bisa para supervisor, manager, hingga direktur yang terlibat dalam group WA kecil yang fokus. Sesuai dengan bidangnya. 

Semua ini kita bisa lakukan  dengan serius dan santai. Terapkan bite-size learning dalam bidang anda masing-masing. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline