Lihat ke Halaman Asli

KELOMPOK 61 KKN RDR 77 UIN WS

KELOMPOK 61 KKN RDR 77 UIN WS

Gaungkan Penguatan Moderasi Beragama, Mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 61 Gelar Webinar

Diperbarui: 21 November 2021   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semarang- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata UIN Walisongo angkatan 77 kelompok 61 mengadakan Webinar Moderasi Beragama, Minggu, (14/11/2021).

Dengan mengusung tema "Penguatan Moderasi Beragama di Era Disrupsi". Webinar ini diharapkan dapat menjadi ruang diskursus mengenai moderasi beragama sebagai penyeimbang terhadap ekstremisme dan konservatisme agama.

"Moderasi dapat menjadi medium imbangan atas ekstremisme dan menekankan relasi harmonis antarumat beragama maupun intraumat beragama," jelas Ahwan Fanani, Wakil Dekan 1 FISIP UIN Walisongo selaku pembicara dalam webinar tersebut.

Webinar moderasi beragama tersebut dihadiri berbagai kalangan mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Para peserta sangat antusias dengan diadakannya webinar tersebut.

"Diskusi yang sangat menarik bagaimana moderasi beragama dapat menjadi media pemersatu keberagaman agama di Indonesia," ungkap Hadi, peserta webinar saat diwawancara selepas webinar.

Hal senada juga diungkapkan Anas. Ia mengharapkan webinar seperti ini dapat diaplikasikan secara nyata di tengah masyarakat.

"Webinar moderasi beragama ini saya harap dapat kita terapkan bersama di kehidupan masyarakat, sehingga kita bisa hidup rukun," pungkasnya.

Moderasi beragama masih menjadi masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Menurut Nadya Ariyani Hasanah Nuriyyatiningrum selaku Dewan Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 61 KKN RDR, moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama yang moderat dengan memahami dan tidak ekstrim (berbuat radikal atau membenci) tentang agama.

"Moderasi beragama masih menjadi masalah yang besar yang dihadapi bangsa Indonesia, unuk itu perlu adanya cara pandang beragama yang moderat dengan memahami tentang agama," ungkap Nadya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline