sekolah merupakan salah satu tempat untuk mendidik dan membentuk karakter anak selain dirumah. di sekolah guru berperan sangat penting dalam membentuk karakter dan moral anak. seperti halnya orangtua, guru di sekolah selain bertugas untuk mengajar, juga memiliki tugas yang hampir sama dengan orangtua yaitu mendidik anak menjadi pribadi yang baik. kedekatan siswa dan guru mejadi hal yang snagat penting disuatu sekolah.
guru dan siswa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. hubungan antara guru dan siswa kadang berjalan harmonis, namun tidak jarang bersifat kontra. dalam menjalani perannya, guru dituntut untuk mengayomi semua siswanya. namun, dalam mendidik siswanya, terutama dalam hal disiplin, seringkali oknum guru memperlakukan siswa dengan kasar mengakibatkan terjadinya tindak kekerasan terhadap siswa.
secara umum, kekerasan diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh satu individu terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisik dan mental. kekerasan pada siswa adalah suatu tindakan kekerasan yang dialami siswa yang dilakukan oknum guru di sekolah dengan alasan mendisiplinkan siswa. ada beberapa bentuk kekerasan yang umumnya dialami oleh siswa seperti kekerasan fisik yang dapat mengakibatkan luka atau cedera pada siswa, contohnya memukul, mencubit, dan lain-lain. diangkat dari contoh kasus kekerasan fisik yang dialami oleh siswa-siswi smp sunan giri, mereka sering kali mendapatkan kekerasan fisik maupun psikis.
kekerasan di sekolah yang sering terjadi dibenarkan oleh masyarakat bahkan orangtua dari siswa. kekerasan juga menjadi alasan untuk guru menghukum atau memberi sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan baik dari guru maupun sekolah. hukuman tersebut akan mempengaruhi konsentrasi, prilaku, hingga tidak tertutup kemungkinan anak menjadi malas belajar dan bisa bolos sekolah. padahal peraturan yang dibuat oleh guru atau sekolah itu sudah ditentukan, hanya saja dalam implementasinya yang salah.
jika sudah terjadi kekerasan pada siswa tidak hanya oknum guru yang disalahkan akan tetapi nama baik sekolah menjadi tercemar. sekolah merasa dirugikan tentang kasus kekerasan tersebut, apabila pihak orangtua membawa ke jalur hukum. orangtua melihat anaknya diperlakukan tidak baik atau mengalami kekerasan juga tidak terima dan terkadang melakukan tindakan ke jalur hukum. pada akhirnya sekolah dan orangtua melakukan negosiasi atau bermusyawarah agar bisa menyelesaikan secara kekeluargaan dan damai.
berdasarkan dari paparan tersebut, maka artikel ini secara mendalam membahas tentang bentuk kekerasan guru terhadap siswa. dari kasus tersebut kita dapat belajar bahwa menjadi seorang guru itu tidak hanya mendidik secara tegas akan tetapi harus melihat sisi kemusiaan terhadap siswa. begitupun sebaliknya, siswa juga harus menghormati dan menghargai sosok guru karena guru juga orangtua kita sebagai siswa di sekolah.
upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah adanya kekerasan guru kepada murid :
1. menanamkan nilai-nilai positif dalam pembelajaran
bapak/ibu merupakan fasilitator terbaik bagi peserta didik. oleh karena itu, anda harus memberikan pengajaran yang tepat kepada siswa perihal nilai-nilai positif seperti sikap toleransi, kerja sama, keberagaman, empati, dan solidaritas. nilai-nilai tersebut dapat membangun kepekaan dan kepedulian mereka terhadap fenomena di luar dirinya. melaui pengamatan dan penghayatan terhadap nilai-nilai tersebutlah maka siswa akan menjadi individu yang berkualitas dan memiliki ahlak yang baik. dengan demikian, mereka dapat menjadi pelopor perubahan dalam menghadapi perilaku kekerasan dan siap menjadi teladan dalam membentuk lingkungan yang aman dan damai di sekolah.
2. memberikan pemahaman tentang konflik dan cara mengatasinya
bapak/ibu dapat memberikan pemahaman tentang konflik dan cara-cara positif untuk mengatasinya dan tidak merugikan orang lain. anda dapat memberikan contoh tentang bagaimana menangani konflik dengan baik dan menjelaskan bahwa kekerasan tidak selalu merupakan solusi yang tepat.
3. melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran
bapak/ibu harus terlibat dalam proses pembelajaran yang melibatkan orang tua siswa. hal ini memungkinkan anda dapat memperoleh informasi tentang perilaku siswa di rumah dan dapat bekerja sama dengan orang tua untuk mencegah perilaku kekerasan.