Lihat ke Halaman Asli

Asiknya Publik Speaking dengan Soraya Haque

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13836376761693926790

Hai teman-teman, masih bersama Stanley Wijaya dalam kesempatan kali ini yang akan selalu menemani kalian di waktu dan kesempatan yang ada. Halo? Bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Nah, dalam kesempatan kali ini saya akan membahas tentang kegiatan hari ini bersama Bapak Khrisna Pabichara. Hari ini merupakan hari kedua bootcamp Duta Insan 2013 pada tanggal 4 November kemarin. Bapak Khrisna memberikan materi yang sangat menarik yaitu “Menulis Asik”.

[caption id="attachment_290143" align="aligncenter" width="300" caption="Bapak Khrisna Pabichara ketika memberikan materi "][/caption]

Sumber gambar : @fajareridianto

Menulis dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Apapun profesi kita, apabila kita menulis. Menulis merupakan ciri khas tiap orang. Bila kita mengutip data orang lain tanpa menyertakan sumber, maka kita adalah pencuri paling kejam di dunia. Internet sehat tidak hanya terkait dengan membuka situs porno, tetapi juga menghargai kekayaan intelektual orang lain. Artikel adalah suatu pandangan orang terhadap permasalahan yang dibahas.

Dalam sesi ini, Bapak Khrisna juga memaparkan beberapa kekurangan dari artikel yang telah dikumpulkan finalis Duta Insan 2013. Jadi, banyak masukan yang beliau berikan untuk memacu dan memotivasi finalis ini. Bagi bapak Khrisna, persoalan pertama yang dihadapi penulis adalah "ide". Bapak Khrisna ini sudah berpengalaman dalam pembuatan novel "sepatu dahlan" dan 17 buku yang sudah beliau terbitkan.

Ide bukan merupakan hujan yang jatuh dari langit. Ide tidak bisa datang begitu saja, ia harus ditangkap, ia harus dicari. Bapak Khrisna dalam menulis novel sepatu dahlan, beliau menulis novel tersebut dalam 8 hari. Perasaan itu adalah permainan hati kita. Bila kita menguasai hati kita, kita dapat menguasai dunia. Kita sendiri yang mendatangkan mood. Mengobrol dengan teman, bertemu dengan orang lain. Itu akan mendapatkan sebuah ide.

Selanjutnya, kurang tekun merupakan persoalan yang sering dihadapi penulis. Adanya sekat dalam menulis, membuat tulisan semakin singkat. Sekat tersebut biasanya berbentuk seperti angka-angka atau poin tetapi kurang dikembangkan dalam bentuk kata-kata. Kata sambung yang sering dipakai untuk memperpanjang kata, biasanya : "...dengan demikian" ataupun "..meskipun demikian".

Salah satu finalis, Haryono, memberikan pertanyaan kepada Bapak Khrisna. "Bagaimana kita bisa memilih kata-kata kalau tiap tahunnya berubah?"

Bapak Khrisna pun memberikan tanggapan bahwa bukan katanya yang berubah, tetapi bertambah. Seperti contoh, di Kerinci dalam satu daerah mempunyai banyak sekali bahasa daerah. Seunik-uniknya bahasa daerah, untuk bilangan "5", semuanya sama.

Dalam menambah kosa kata, kita harus "Rakus Baca". "Hanya satu jawaban untuk menambah perbendaharaan suku kata, "RAKUS BACA!!" (Khrisna Pabichara).'

Selain itu, dalam pencarian judul terdapat dua macam tipe menulis, yaitu : membuat tulisan dulu setelah itu mencari judul, dan  membuat judul terlebih dahulu lalu membuat tulisan.

Judul pada artikel wajib yang saya sertakan adalah:

Buang Internet Negatif, Jadikan Sehat dan Aman!!

Menurut saya, berdasarkan koreksi yang dilakukan Kak Khrisna pada koreksi teman-teman yang lain, tulisan saya cenderung seperti orator atau kata-kata pejabat. Mungkin terlalu kaku maupun kurang komunikatif.

Judul merupakan daya tarik dari artikel. Apabila judul saya kurang menarik maka pembaca juga tak akan tertarik untuk membacanya.

Nah, menurut saya bila diberi kesempatan untuk membenahi tulisan saya yaitu “Hantam yang Negatif, dengan Internet Sehat dan Aman”. Judul tersebut mungkin dapat menarik minat para pembaca untuk semakin ingin mengetahui isi dari artikel saya yang telah saya buat.

Pastinya dengan koreksi atas judul yang telah saya buat, menjadikan saya sadar akan pentingnya memilih judul yang tepat dalam membuat artikel. Saya menyadari kesalahan dalam pemilihan judul, karena terlalu memaksakan diri untuk berkaitan dengan artikelnya sehingga menjadikan artikel tersebut tampak kaku dan kurang luwes. Jadi untuk kedepannya, saya akan memberikan keluwesan pada tiap judul yang saya buat agar lebih menarik.

Dalam sesi ini juga ada tugas untuk mengubah judul menjadi lebih menarik, judul sebelum diubah yaitu: "Ayo Ciptakan Internet yang Sehat dan Aman Demi Tercapainya Indonesia yang Maju". Dan ini adalah judul yang diubah oleh finalis Duta Insan 2013:

Suci : Maju Indonesiaku Bersama Internet Sehat dan Aman

Cindy : Implementasikan Media Internet agar Maju dan Praktis

Ben : Internet Sehat dan Aman untuk Indonesia

Danny : Yuk, Kita Ciptakan Internet Indonesia yang Maju

Alicia : Semua Anak Indonesia, Duta Insan yang Memajukan Bangsa

Natasha : Kualitas Internet Barometer Kemajuan Indonesia

Stanley : Tancapkan Internet Sehat dan Aman, Indonesiaku Maju

Nadia : Galakkan INSAN Guna Menjadikan Masyarakat Indonesia yang Berwawasan Luas

Dayu : INSAN Wujudkan Indonesia yang Maju

Weka : Kontribusi INSAN dalam Kemajuan Indonesia

Alfian : Realisasikan INSAN untuk Indonesia yang Lebih Baik

Vivi : Mari Memajukan Ibu Pertiwi dengan INSAN

Ikhwan : Bro, Indonesia Bisa Maju dengan INSAN

Natasha : Budaya INSAN untuk Indonesia Maju

Maharani : Kobarkan INSAN untuk Indonesiaku

Shabirin : Internet Kita Memajukan Indonesia

Clarensia : Indonesia Mau Maju? Ayo Belajar Internet Sehat!

Fahri : Yuk, Gunakan Internet secara Sehat Demi Majunya Indonesia

Abiy :  Junjungkan INSAN untuk Nusantara...

Puji Tuhan saya mendapatkan awards "Penulis dengan Tulisan Gaul" oleh Bapak Khrisna Pabichara

[caption id="attachment_290144" align="aligncenter" width="300" caption="Saya (Stanley Wijaya) berfoto dengan Bapak Khrisna Pabichara"]

13836379421116600207

[/caption]

Demikian postingan saya kali ini, bila ada kata yang kurang sopan saya minta maaf. Dan bila ada lebihnya itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline