Rangkaian kata, bisa mengandung makna atau sekadar iseng, tergantung dari siapa yang membacanya. Tak tahulah, apa maksud pencetusnya, kalimat tersurat, hanya toilet yang bisa memisahkan kita, aktualnya membedakan kamar toilet pria dan wanita.
Mungkin saja, sekadar mengingatkan agar tak salah kamar, atau bagi mereka-mereka yang nakal tak mau tertib.
Entahlah, belum sempat ditanyakan, apakah ada masalah serius yang menyebabkan pengelola menciptakan tulisan bernuansa peringatan dini.
Namun, tak berlebihan bahwa senyatanya banyak rambu-rambu yang membatasi ruang gerak, di manapun, meski dimaksud untuk kebaikan.
Bagi pasangan galau, makna kalimat, hanya toilet yang bisa memisahkan kita, mungkin bisa cukup serius dan batal masuk karena kuatir putus cintanya.
Orang-orang biasa, yang santai dan berpikir positif, bisa jadi tak menggubris atau bahkan menganggapnya humor belaka, karena tanpa tulisan itu langsung paham harus ke toilet pria atau wanita.
Dana kebersihan Rp 2000,- tertulis di bagian atas nyaris tak terbaca, dan hanya orang-orang yang merasa berterima kasih akan memberikan uang tanpa harus membaca himbauannya.
Tak berlebihan kiranya, bahwa segala upaya untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung yang ingin menggunakan fasilitas toilet patutlah dihargai. Dana kebersihan, tata-tertib penggunaan ruang toilet, dan kecukupan air, serta kenyamanan, tetaplah harus difasilitasi oleh pengelola untuk kebaikan bersama.
Sekelumit celoteh tentang toilet, kiranya mampu memberi makna bagi kita para pengguna, dan menjadi inspirasi bagi pengelola di tempat lainnya.
Bandung, 30 Nopember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H