Tak pernah ada kata bosan, ketika gelaran seni tradisional menampilkan getarnya. Semisal Sisingaan pada acara karnaval kemerdekaan HUT RI Ke-74, KBB, di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Minggu (17/08/19).
Lenturnya gerak para penari pengusung Sisingaan, yang diiringi tetabuhan musik, mampu menggugah semangat penonton untuk menggoyang hati dan laku tubuhnya.
Sisingaan merupakan jenis seni pertunjukan rakyat khas Subang, dengan bantuan tandu yang diangkat 4 orang, dilengkapi replika singa dengan penunggang anak-anak yang baru disunat sebagai sarana hiburan dan kreasi seni.
Namun, dalam perkembangan telah dimodifikasi sesuai daerahnya, seperti di Garut dan Cirebon menggunakan hewan tiruan domba, dengan musik yang disesuaikan.
Asal mulanya kesenian Sisingaan, yang diciptakan sekitar tahun 1975 oleh para seniman Sunda, terinspirasi oleh banyaknya pendatang dari Ponorogo yang terkenal dengan reognya.
Berdasarkan kesepakatan, dengan seniman reog, yang memang berbeda, diciptakanlah Sisingaan sebagai kesenian yang beridentitas khas Subang.
Apa pun asal-muasalnya, Indonesia memang kaya akan kreatifitas seni, dan nyatanya hebat bila ditekuni dengan sangat.
Gelaran Sisingaan, di antara aneka unjuk kehebatan dari tiap-tiap kecamatan dan beberapa utusan kota lainnya di karnaval HUT RI Ke-74, Kabupaten Bandung Barat - KBB, nyata-nyata telah mampu menghibur dan memberi pencerahan keberagaman seni dalam semangat bingkai nilai-nilai luhur kemerdekaan, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bandung, 18 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H