Reuni, Unyu-unyu Selamanya

Belum lagi reuni, kawan-kawan sudah minta menuliskan lagu-lagu apa yang akan dinyanyikan, di grup WA. Gelaran yang akan diaktualkan bulan berikut, nyatanya mendapat sambutan hangat. Bahkan, seragam kaus pun telah siap dibuat agar tersingkap betapa kebersamaan menjadi milik bersama.

Puluhan tahun lalu, ingatan masih membayang saat masih unyu-unyu. Canda-candaan,  hina-hinaan, dan pukul-pukulan menjadi menu empuk hampir setiap jumpa.

Panggilan pun terkadang aneh-aneh, padahal statusnya mahasiswa, semisal Santi yang tinggi semampai disebutnya Santi Jangkung, Bambang yang kurus dipanggilnya Bambang Ceking dan lain-lain.

Dasarnya cocok, senasib sepenanggungan, mau diledek dan dipanggil apa pun tak ada yang pernah merasa tersinggung. Belajar bersama, bermain bersama, dan ngobrol bareng menjadi perekat persahabatan.

Sumber : http://singingalive.org

Seperti acara reunian yang sudah-sudah, nuansa jiwa muda sudah terbangun jauh-jauh hari sejak persiapannya. Model rambut mungkin sudah berubah, yang dulu gondrong sekarang gundul karena umur. Suara yang dulu serak-serak basah, kini telah berubah serak-serak kering terbata-bata. Perubahan alamiah yang terakumulasi karena umur lanjut.

Nuansanya jadul, mengental lewat lagu-lagu nostalgia yang mampu menembus batas waktu. Beberapa kawan, seperti reunian beberapa tahun lalu ada yang sudah mulai sakit-sakitan. Namun, celotehan-celotehan yang terbangun di antara kawan-kawan mampu me-muda-kan umur yang telah menua.

Dalam bingkai mata hati, wajah-wajah keriput dan bungkuk tertatih-tatih tak nampak lagi, karena semuanya cantik dan ganteng-ganteng.

Hebatnya reunian, sangatlah perlu dipersiapkan. Fisik harus sehat, psikis harus jernih, dan suara pun harus terjaga.

Sudah layak dan sepantasnya, bila reuni bulan depan tetap perlu diperjuangkan agar terlihat segar luar-dalam. Sejatinya, umur yang menua bukan penghalang untuk terlihat unyu-unyu, karena ketetapan itu akan berlaku selamanya.

Bandung, 09 Agustus 2019