Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Ingin Bahagia, Bangunlah Rasa Nyaman

Diperbarui: 18 Mei 2019   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Nyaman! Suasana yang menjadi idaman, dari bayi jebrol sampai usia lanjut. Perilaku terlihat, bayi yang ngompol dan lapar, akan menangis dan meronta. Dewasa pun, pasti ada gelagat sikap di wajahnya, tak baik berkata dan berpikir, akibat hatinya tak nyaman.

Kumpulkan para bayi, mereka itu sejatinya bersahabat, ada kedekatan, meski gunakan bahasa isyarat. Suatu kali nyata adanya, ketika menjumpai ibu-ibu di lingkungan rumah, yang saling menggendong bayi se-umuran. Saat dilepas, di lantai teras rumah, sambil duduk-duduk mereka nampaknya mampu becanda dan berceloteh meski tak jelas.

Anak-anak pun yang semula diam, ketika bersanding bersama orangtua-nya, akan berubah ceria berkisah bila berjumpa kawan-kawannya. Apa pun yang dibicarakan, yang bagi orang dewasa merupakan hal biasa, menjadi tawa renyah berkepanjangan dan hidup.

Semua karena ada perasaan nyaman, punya dunia yang sama, dan merasa saling menghargai dengan balutan kesetiakawanan yang kental. Terkadang orangtua justru yang suka menghalang-halangi sikap kebaikan anak-anak, seperti berbagi makanan karena kuatir anaknya kekurangan.

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://pixabay.com

Ilustrasi Rasa Nyaman. Sumber : https://www.pexels.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline