Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Toilet Sapi, Dikelola Agar Tak Cemari Lingkungan

Diperbarui: 2 April 2019   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sapi Perah. Sumber : https://glutenfreegirl.com

Ada keraguan, ketika Kompas.com melansir berita sapi yang diajari kencing di toilet. Becanda atau serius, dan buat apa? Paham pada akhirnya, setelah mencari tahu latar belakang, dengan berbagai wacana cemaran.

Toilet sapi, saat ini sedang diuji di sebuah peternakan dekat kota Doetinchem, Belanda Timur, dan 7 dari 58 ekor sapi telah belajar menggunakan toilet tanpa perlu stimulasi (Kompas.com, 31/03/19).

Uji coba dimulai di sebuah peternakan di Belanda pada sebuah perangkat yang mengumpulkan 15-20 liter urine yang dihasilkan rata-rata seekor sapi per hari.

"Kami sedang menangani masalah sumbernya," kata Henk Hanskpam, penemu dan penguasa Belanda di balik program " Toilet Sapi", kepada AFP.

Kencing sapi, banyak menghasilkan gas amonia (NH3). Gas ini paling banyak disebabkan oleh kotoran hewan, termasuk kencingnya, dibandingkan dengan sumber-sumber cemaran amonia lainnya.

Saat kencing sapi dalam jumlah banyak membusuk, misalnya di sebuah peternakan besar, gas amonia yang dilepaskan dapat bergabung dengan senyawa lain dan mencemari udara, air, dan tanah. Paparan ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru hingga kematian, gagal panen, dan kematian hewan massal.

Kepedulian penemu ide toilet sapi, rupanya paham betul akan kerugian yang akan diterima, bila membiarkan liar amonia tanpa kendali.

Ilustrasi Sapi Perah. Sumber : https://glutenfreegirl.com

Seiring dengan cemaran amonia, sebuah tim ilmuwan yang dipimpin para peneliti dari Universit Libre de Bruxelles (ULB) di Belgia telah menggabungkan sembilan tahun data satelit untuk membuat peta paling komprehensif dari gas amonia di atmosfer (Kompas.com/07/12/2018).

Peta amonia yang dibuat tim ULB telah diterbitkan bersama laporannya dalam jurnal Nature yang terbit Rabu (5/12/2018). Dalam makalah itu mereka mengungkap ada lebih dari 200 titik yang mengandung emisi amonia di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline